BBPJN Sumsel Sebut Jalan Palembang Akibat Cucuran Air dari Stasiun LRT

waktu baca 2 menit
Minggu, 14 Jul 2024 09:23 0 56 Redaktur Romadon

 

 

Palembang, Pelita Sumsel- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menyebutkan banyak jalan nasional rusak di kota Palembang, akibat salah satunya tetesan air dari Stasiun Light Rail Transit (LRT) Sumsel.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Hardy Siahaan mengatakan kerusakan jalan paling parah juga ada beberapa di Jalan Kol H Barlian, salah satunya akibat cucuran LRT Sumsel jadi penyebab salah satunya (jalan nasional rusak).

Hardy juga menyebut saluran yang ada di bawah perlintasan LRT membuat kondisi jalan cepat rusak. Hal itu disebutnya imbas dari pembangunan LRT Sumsel sebelum dioperasionalkan pada 2018 yang lalu.

“Kemudian ada saluran di bawah yang mungkin pada saat pembangunan LRT ada yang bocor sehingga airnya terus merembes,” ungkapnya.

Selain di Jalan Kol H Barlian, Hardy juga menyebut kondisi jalan rusak parah di dalam Kota Palembang. Di antaranya di Jalan Sudirman, Jalan RE Martadinata, Jalan Abdul Rozak dan seluruh jalan protokol yang menjadi tanggung jawab BBPJN.

“Di depan Sekolah Kusuma Bangsa rusak karena tempat itu lokasi banjir,” katanya.

Ia menyebut, BBPJN tak melakukan pekerjaan besar pada tahun ini. Anggaran yanh disiapkan hanya melaksanakan pemeliharaan, penananganam jalan berlubang dan penataan pada 2024 ini.

“Kita tetap melakukan penataan, perbaikan, penanganan jalan nasional kurang lebih 60 Km di wilayah Kota Palembang. Memang cuaca juga memengaruhi, tapi kita upayakan lubang-lubang segera ditutup. Memang tidak ada pekerjaan dan program besar tapi pekerjaan rutin tetap kita laksanakan,” katanya.

Selain jalan, pihaknya juga akan melakukan pembersihan saluran yang ada di jalan nasional. Hal itu untuk mengantisipasi banjir dan genangan yang ada di tiap-tiap jalan.

Ia mengklaim, kemantapan jalan nasional sudah mencapai 98-an%. Hanya tersisa 1%-an penanganam jalan yang tidak mantap. Kemantapan jalan itu akan diupayakan meningkat seiring dengan pekerjaan dan pemeliharaan jalan yang akan dilakukan.

“Kita masih menunggu anggaran DIPA. Kita-kira Agustus anggaran dari pusat turun yang seharusnya Juni kemarin, kalau turun September bisa mulai. Salah satunya untuk pembangunan jalan di lokasi IPAL,” ujarnya.

Ia menyebut, usulan perbaikan jalan tidak lebih dari Rp 6 miliar untuk pekerjaan rutin. Sementara untuk Inpres jalan daerah mencapai Rp 30 miliar.

“Hampir semua jalan protokol jadi prioritas. Untuk jalan IPAL ada paket khusus Inpres jalan daerah, pelaksanaannya menunggu DIPA turun kemudian dikerjakan,” tutupnya

LAINNYA