Dinkes Kota Palembang, Targetkan 16 Puskesmas Terakreditasi Tahun Ini

waktu baca 2 menit
Selasa, 16 Mei 2017 16:37 0 172 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel – Sebagai wujud nyata keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat, 16 Puskesmas yang ada di Palembang pada tahun 2017 ini ditargetkan  bakal terakreditasi. Hal ini disampaikan, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Letizia, saat pembukaan Jambore Kader Posyandu Tingkat Kota Palembang 2017 di Aula Serba Guna Asrama Haji Palembang, Selasa (16/5).

“Untuk tahun 2017 target 16 Puskesmas terakreditasi, September sudah penilian dari Kementerian Kesehatan Pusat. Saat ini persiapan sudah mencapai 70 persen. Sedangkan tahun  2018, semua Puskemas sudah harus sudah terakreditasi untuk menunjang Asian Gemas 2018,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari 10 Puskemas Terkareditasi Paripurna di Indonesia, tiga diantaranya yakni Puskemas Dempo, Puskesmas Alang-Alang Lebar (AAL) dan Puskemas Plaju, dimana ketiganya ini ada di Palembang.

“Tahun 2016 lalu 11 Puskemas sudah terakreditasi, diantaranya tiga Puskemas Terakreditasi Paripurna yakni tida Puskesmas tadi, tiga Puskemas Terakreditasi Utama, dan lima Puskesmas Terakreditasi Madya. Paripurna adalah yang paling tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo, menambahkan, tiga Puskesmas yang Terkareditasi Paripurna ini sudah memiliki dengan peralatan lengkap sehingga bisa rawat inap. Serta Puskemas Pembantu (Pustu) juga telah dilangkapi dengan dokter.  “Sudah ada 70 lebih dokter, yang berjadwal bertugas di Pustu. Mereka bergiliran,” sebutnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, ditahun ini juga Pemkot Palembang juga menganggarkan dana kesehatan lebih besar dari ketentuan pemerintah pusat, yakni  sebesar 14,5 persen dari Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) Kota Palembang. Sedangkan aturan pusat hanya 10 persen dari APBD.

“Dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh Kader Posyandu untuk peduli lingkungan. Seperti yang telah dicontohkan Pemkot Palembang melalui gotong royong kebersihan setiap akhir pekan. Jangan egois, bahwa ada orang ke depan yang akan melanjutkan kehidupan, yakni anak dan cucu. Jangan sampai karena prilaku kita lingkungan rusak, dulu sungai bisa untuk  minum, tempat ikan, dan tempat  transportasi. Sekarang airnya kotor, sungai bukan tempat transportasi lagi, justru jadi bebas tenaga dan biaya, sebab tidak murah untuk normalisasi sungai. Karena kita harus  menghormati lingkungan,” pungkasnya.(ra)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA