Dongkrak Daya Saing Industri Penunjang DalamNegeri, SKK Migas Harapkan Multiplier Effect Hulu Migas Semakin Meningkat

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Des 2021 16:08 0 160 Dety Saputri

Jakarta, Pelita  Sumsel – Upaya mendorong keterlibatan aktif dari industri penunjang dalam negeri sertamemberikan efek berganda dari kegiatan usaha hulu migas terus dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus PelaksanaKegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sepanjang tahun 2021, SKK Migas telah merealisasikan 3 program kerja utama untuk mendukung upaya dimaksud.

Ketiga program kerja utama tersebut adalah Program Penilaian dan Pembinaan Bersama Penyedia Barang/JasaDalam Negeri Penunjang Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahap-1 Tahun 2021, Program Pengelolaan Sistem Centralized Integrated Vendor Database (CIVD) Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahun 2021, serta Program PemeriksaanKepatuhan Pengelolaan Rantai Suplai KKKS Tahun Buku2020.

Pada tahun 2021 ini, SKK Migas berhasil membuat dan menjalankan program kerja bersama yang ditujukan untukindustri penunjang dalam negeri, mulai dari proses penilaiankemampuan dengan mekanisme pembinaan hinggaketerlibatan dalam proses pengadaan sesuai denganketentuan yang berlaku,” kata Plt. Deputi PengendalianPengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko dalam sambutannya di acara Focus Group Discussion Pembahasan Target Pencapaian Pemberdayaan Industri Dalam Negeri Tahun2022 pada Rabu (15/12/2021) di Jakarta.

Rudi menambahkan, hasil dari pelaksanaan program kerjatersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saingindustri penunjang dalam negeri dalam memenuhi barang dan jasa kebutuhan proyek dan operasi usaha hulu migas dalammencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas padatahun 2030 mendatang.

“SKK Migas juga akan mengajak industri penunjang untukmemperluas jangkauan ke pasar internasional denganmenampilkan produk barang dan jasa unggulan melaluibeberapa kegiatan internasional pada tahun 2022 yaitubergabung dalam Indonesian Pavilion di Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2022 dan Oil & Gas Asia (OGA) 2022,” jelas Rudi kemudian.

Pihaknya berharap, dukungan tersebut akan menciptakanindustri penunjang hulu migas yang andal bahkan dapatbersaing di pasar internasional.

Salah satu program kerja utama yakni Program Penilaian dan Pembinaan Bersama Penyedia Barang/Jasa Dalam NegeriPenunjang Kegiatan Usaha Hulu Migas Tahap-1 Tahun 2021 merupakan program kolaborasi antara SKK Migas, KKKS, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Melalui program tersebut, sebanyak 29 penyedia barang/jasapendukung berhasil diberikan pembinaan.

Hasil pembinaan kami harapkan dapat meningkatkankapabilitas kemampuan pabrikan dalam negeri berdasarkananalisa dan rekomendasi pengembangan yang diberikan,” ujar Rudi.

Ditambahkan Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, terhadap pabrikanyang sudah terkualifikasi akan masuk dalam program business match making yang selanjutnya dapat digunakanoleh KKKS untuk memenuhi kebutuhan proyek hulu migas.

Direktur Pembinaan Program Migas Dwi IsmukurniantoAnggoro dalam kesempatan yang sama mengatakan, sektorhulu migas masih memiliki fungsi dan pengaruh yang sangatbesar terhadap negara dan berkontribusi sebagai pondasiketahanan energi nasional untuk mendorong pertumbuhanekonomi baik secara nasional dan/atau daerah penghasil.

Sebagaimana kita ketahui bahwa keberadaan kegiatan padasektor migas di Indonesia telah mampu menciptakanmultiplier effect yang dapat membantu percepatan pemulihanekonomi paska pandemi Covid-19,” kata Dwi.

Dwi kemudian menjelaskan, berdasarkan data pengadaantahun 2020 hingga Kuartal III 2021, kegiatan hulu migas telahmemberikan sumbangsih investasi sebesar Rp. 103,3 triliun, kontribusi terbesar diberikan pada komoditas utama dan penunjang migas sebesar Rp 87.8 triliun. “Dengan hargaminyak mentah dunia yang mulai mendaki mengarah keangkaUSD 70, diharapkan dapat meningkatkan geliat aktifitas di kegiatan usaha hulu migas,” imbuhnya.

Pihaknya juga menekankan agar kolaborasi kerjasama yang telah terjalin saat ini antara Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KKKS dapat terus terjaga dan semakin ditingkatkanmelalui perbaikan dan terobosanterobosan baru dalamprogram-program kedepan demi mendorong terciptanyaoperasi hulu minyak dan gas bumi yang andal, aman dan efisien guna tercapainya target produksi dengan tetapmemaksimalkan penggunaan barang dan peralatanpendukung operasi yang sudah diproduksi di dalam negeri.

LAINNYA