Palembang, Pelita Sumsel-Salah satu impian kaum disabitas terutama penderita tunarunggu untuk mengecap pendidikan di universitas akhirnya terwujud, Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Sumatera Selatan yang menggandeng Universitas Bina Darma (UBD)Palembang melauncing “Bahasa Isyarat Indonesia Masuk Kampus” yang di dukung penuh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, Jaringan Kemandirian (Jaman), Banser, Majelis Pemuda Islam Indonesia Senin (7/3), bertempat di Aula lantai 6 UBD
UBD Palembang merupakan universitas pertama di luar jawa yang menerapkan bahasa isyarat dalam perkuliahan melalui fakultas komunikasi. Rektor UBD Palembang H. Bochari Rachman mengatakan sangat mendukung Bahasa Isyarat Masuk Kampus dan diharapkan kaum Disabilitas Sumatera Selatan mendapatkan hak mereka yaitu pendidikan yang layak,
“Sumatera Selatan belum ada satupun kampus yang bisa menampung keinginan mereka dalam menuntut ilmu, dan untuk kedepan kita juga memiliki keinginan bahwa nanti tidak hanya Fakultas Ilmu Komunikasi saja yang bisa mereka masuki, tetapi Fakultas-Fakultas lainnya juga”,Katanya
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Prof Isnawijayani mengatakan bahwa pendidikan merupakan hak semua manusia baik mempunyai keterbatasan maupun yang Normal, kaum disabilitas atau keterbatasan diri memang memang seharusnya di perjuangkan.
“Kita semua sama, baik kaum Disabilitas ataupun kita yang normal. Dalam kesamaan ini, maka mereka juga mempunyai hak yang sama seperti kita yaitu menerima pendidikan selayaknya yang kita juga terima, mereka itu saudara kita juga”,tuturnya
Pendidikan Bahasa Isyarat, sambung dia untuk kaum tuna rungu ini belum ada di Sumatera, maka dari itu berkat kerjasama antara Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Jaringan Kemandirian serta Organisasi Kepemudaan di Sumatera Selatan bersama Dinas Sosial Provinsi, Universitas Bina Darma Palembang.
“Kita akan memberikan suatu pendidikan yang khususnya di bidang komunikasi dengan suatu nama Bahasa Isyarat Indonesia Masuk Kampus,”tambahnya.
Dinas Sosial Sumatera Selatan yang dari awal berjuang untuk membantu para disabilitas terutama kaum tunarungu ini, telah banyak melakukan upaya untuk mewujudkan hal tersebut, hal ini di ungkapkan Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan Belman Karmuda. Ia menilai bahwa, semua perbedaan yang ada dalam diri para individu merupakan warga Indonesia yang mutlak untuk dihargai serta diakui kontribusinya dalam proses menuju Indonesia yang demokrasi.
“Mereka semua juga ciptaan Tuhan dan mempunyai pontensi yang bisa disalurkan, mereka mempunyai hak dalam kesetaraan. Kita semua sama dan setara”,ujarnya.
Menurut Belman Kaum Disabilitas merupakan bagian dari indahnya keragaman, mereka juga bercita-cita untuk bersekolah seperti sekolah pada umumnya serta masuk diperguruan tinggi.
“Di Sumsel ini, kita baru mempunyai sekolah luar biasa untuk tingkat menengah, sementara untuk perguruan tinggi belum ada, dan hari ini Universitas Bina Darma telah memulainya, semoga hal ini akan dilakukan juga oleh kampus-kampus lainnya di sumatera selatan ini”,pungkasnya.(yf)
Tidak ada komentar