Muara Enim, Pelita Sumsel – Kemacetan panjang arus lalu lintas tak terhindarkan pada Minggu (03/01/2021), hingga pada malam hari di Jalan Lintas Gelumbang Kabupaten Muara Enim hingga mencapai beberapa kilometer. Mirisnya kemacetan yang kerap terjadi yaitu sumber awalnya di pintu perlintasan rel Kereta Api (KA) Gelumbang, tepatnya di desa Sigam, kecamatan Gelumbang, kabupaten Muara Enim, nampaknya mulai harus dicarikan solusinya, salah satu solusi pengurai kemacetan yang cukup efektif, yakni pembangunan Fly Over atau Jembatan Layang diatas perlintasan KA tersebut.
Pantauan Pelita Sumsel di lokasi perlintasan rel KA Gelumbang, terlihat kemacetan panjang sedang terjadi, bahkan kemacetan sudah mencapai 3 KM, dimana pintu perlintasan rel KA sendiri, terletak di desa Sigam, namun kemacetan hingga ke Desa Karang Endah dan perbatasan Kecamatan Lembak.
Akibatnya, sejumlah warga disekitar jalan, maupun pengendara yang tengah melintas, terlihat kesal, lantaran kemacetan panjang memang kerap terjadi di pintu perlintasan rel KA tersebut yang menjadi awal kemacetan serta ditambah lagi pengguna jalan yang saling mendahului.
Toni, salah satu pengendara yang kerap melintasi jalan tersebut mengungkapkan, kemacetan panjang memang sering terjadi di pintu perlintasan rel KA Gelumbang, terlebih dalam beberapa tahun terakhir. Namun ia menyanyangkan, hingga kini, tidak ada tindakan apapun, baik dari pemerintah maupun PT.KAI guna menanggulangi kemacetan tersebut.
“Ya, dalam beberapa tahun terakhir, kemacetan panjang hingga beberapa kilometer kerap terjadi disini,”, ujarnya. “Namun hingga kini, baik itu dari pemerintah maupun PT.KAI, belum ada tindakan apapun untuk menanggulanginya.”, ungkap Toni.
Hal senada dikatakan Prastio salah satu warga yang kerap melintas di jalan itu mengatakan, sudah selayaknya pintu perlintasan rel KA Gelumbang dibangun Fly Over, karena volume jumlah kendaraan yang meintas semakin tinggi, sehingga kemacetan panjang seperti itu kerap terjadi dan sangat mengganggu aktifitas warga sekitar jalan.
“Kita lihat akibat dari kemacetan ini, aktifitas kami menjadi terganggu, terlebih bagi warga yang memiliki mobilitas tinggi di jalan, sudah selayaknya perlintasan rel KA disini dibuatkan Fly Over, agar tidak terjadi kemacetan disaat KA melintas, karena jumlah kendaraan yang melintas semakin bertambah,”, bebernya pada media ini (03/01/2021).
Selain faktor volume kendaraan yang melintas semakin meningkat, rendahnya etika berkendara juga menjadi salah satu problem timbulnya kemacetan panjang. Dimana, disaat pintu perlintasan ditutup, beberapa kendaraan, sibuk mendahului kendaraan lainnya, melewati lajur yang berbeda. Tindakan demikian, tak jarang menjadi penyebab tambah parahnya kemacetan, lantaran para pengendara yang mendahului, kerap terjebak di lajur yang salah, sehingga semakin memperparah keadaan di jalan.
Seperti diketahui, kemacetan kerap terjadi di perlintasan rel KA Gelumbang, saat KA tengah melintas, hal tersebut lantaran Volume jumlah kendaraan yang melintas semakin tinggi di kawasan tersebut, dikarenakan jalan itu, merupakan jalan utama bagi kendaraan, baik dari maupun yang hendak menuju wilayah Muara Enim, Prabumulih , OKU ,OI dan Juga Palembang
Saat ini, pintu perlintasan rel KA di Gelumbang, merupakan satu-satunya pintu rel KA yang ada diantara jalan raya Palembang – Prabumulih, dimana sebelumnya, pintu perlintasan rel KA di desa Payakabung, Ogan Ilir, sudah dibangun Fly Over sedari dua dekade silam. Sehingga potensi kemacetan di Payakabung, sudah bisa teratasi saat ini. Jika berkaca dari keefektifan pembangunan Fly Over di desa Payakabung, dalam mencegah kemacetan terjadi di pintu perlintasan rel KA, maka hal itu patut dijadikan acuan bagi pihak pemerintah maupun PT.KAI, sebagai solusi pengurai kemacetan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi lanjutan, baik kepada pihak pemerintah maupun PT.KAI, tentang solusi pengurai kemacetan yang kerap terjadi di pintu perlintasan rel KA Gelumbang tersebut hingga sampai pukul 21:00 WIB. (NVJ)