Muara Enim, Pelita Sumsel – Hasil Pelaksanaan Proyek Jargas Kementerian ESDM Proyek Strategis Nasional Perpres Nomor :58 Tahun 2018 dengan kontraktor pelaksana PT.Pratiwi yang beralamatkan di Kelurahan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tersebut, menuai protes masyarakat.
Pasalnya, dari hasil pemasangan instalasi jalur penghubung menuju jalur instalasi gas rumah tangga kerumah warga tersebut, kini mengalami kebocoran sebanyak 14 titik dan warga Desa Tambangan kelekar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim selaku calon konsumen Jargas rumah tangga yang mengalami kebocoran menjadi panik.
Sementara selaku calon konsumen Jargas rumah tangga warga Desa Tambangan Kelekar ,mengungkapkan bahwa rasa khawatirpun dirasakan olehnya karena bau gas yang bocor dari hasil pemasangan instalasi Jargas dirumahnya oleh petugas tersebut,telah mengganggu lingkungan dalam rumahnya.
“Ya, ada bau gas dari pipa yang bocor yang dipasang petugas proyek Jargas dan kami khawatir bercampur panik pak, ” ujar Marsudi (45).
Dikatakan, pemasangan instalasi Jargas rumah tangga sepertinya mengejar target dan sebentar lagi tutup tahun 2020 dengan diduga pemasangan Jargas secara tidak profesional maka terjadilah bocor Jargas tersebut.
“Di Desa Tambangan Kelekar ini ada 14 titik proyek Jargas yang bocor yang bisa saja membahayakan untuk warga dan sebaiknya pihak kontraktor harus lebih Profesional bekerja karena ini proyek strategis Kementerian ESDM Pusat,” cetus Mursidi didampingi warga lainya.
Menanggapi dan mengonfirmasi pihak pemenang proyek Jargas Kementerian ESDM Pusat yang beralamatkan di Jalan Gelumbang-Payabakal kelurahan Gelumbang Kabupaten Muara Enim tersebut, sangat disayangkan pihak PT Pratiwi selaku pelaksana proyek saat dikonfirmasi di kantor PT Pratiwi tersebut, terkesan tertutup dengan awak media. Bahhkan ketika awak media menonfirmasi keberadaan Allok Danuri.
“Bapak Allo Danuri sedang berada di luar dan belum diketahui pasti jam berapa kembali ke Kantor ke PT Pratiwi Gelumbang ini,” singkat beberapa Staf PT Pratiwi kepada Pelita Sumsel, Rabu (09/12).
Pantauan awak media ini terlihat aktivitas para staf di kantor PT Pratiwi, para pekerja juga terpantau di masa pandemik saat ini tidak terlalu disiplin protokes Covid-19 karena mengingat para pekerja maupun para managemen PT Pratiwi tersebut didominasi warga pendatang dari daerah pulau Jawa. (NVJ)