Muara Enim, Pelita Sumsel – Para wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan tampaknya harus mengeluarkan uang demi keperluan pembagunan pagar dan sampul rapor di SDN 17 Gelumbang.
Pasalnya, iuran dibutuhkan pihak sekolah dengan alasan pembangunan pagar diperlukan agar para hewan seperti sapi, kambing, dan anjing tidak masuk halaman sekolah SDN 17 yang bisa mengganggu proses belajar siswa.
Sementara terkait polemik dugaan pungutan iuran kepada wali murid guna pembangunan pagar dan uang sampul tersebut,yakni berdasarkan informasi yang dihimpun wali murid dibebani uang sebesar 100 ribu dan 75 ribu perwali siswa di SDN 17 Gelumbang tersebut.
Wali murid SDN 17 Gelumbang mengaku merasa terbebani dengan iuran apalagi saat pandemi ini. Mereka mengungkapkan keberatan atas kebijakan tersebut, karena situasi saat ini kondisi ekonomi tengah mengalami krisis akibat wabah pandemi virus corona .
“Ya, kami keberatan, masih saja ada iuran yang aneh-aneh untuk keperluan di sekolah yang katanya sekolah itu gratis dan tidak ada alasan apapun untuk memungut biaya dari siswa atau wali siswa,” celoteh wali siswa yang tidak mau namanya ditulis karena berbagai pertimbangan tersebut.
Terkait hal tersebut dan guna menanggapi adanya polemik yang terjadi bagi wali siswa SDN 17 yang merasa terbeban adanya iuran dari kebijakan pihak sekolah tersebut. Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 17 Gelumbang Tamrin Spd SD yang berhasil dikonfirmasi Pelita Sumsel Sabtu (07/11), mengatakan bahwa iuran bagi wali siswa sudah sesuai kesepakatan melalui musyawarah dengan komite bersama para wali siswa saat itu.
Lanjutnya, sedangkan untuk nominal iuran, Tamrin menjelaskan, untuk iuran pagar dipungut 50 ribu dan sampul rapor 75 ribu, khusus untuk iuran sampul rapor, itu tidak diwajibkan, hanya bagi siswa dan wali yang berminat saja.
“Untuk nominal, yang benar itu untuk pagar 50 ribu, bukan 100 ribu, dan untuk uang sampul raport 75 ribu, itupun bagi yang berminat saja, tidak diwajibkan,”ungkap Tamrin saat berada di ruang kerjanya di SDN 17 Gelumbang Desa Putak, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Dikatakan, terkait iuran pembangunan pagar memang dirasa sangat penting, lantaran pagar memiliki peran yang cukup vital, karena selama ini area sekolah sering dimasuki hewan, yang dikhawatirkan menganggu siswa dan proses belajar mengajar.
“Ya, pembangunan pagar ini, kami pikir cukup penting dilakukan, karena sebelum dipagar, hewan-hewan seperti kambing, sapi, anjing sering masuk ke area sekolah. Takutnya, hal ini bisa mengganggu siswa dan proses belajar siswa,” ujarnya.
Namun menurutnya, penarikan iuran itu sudah melalui proses musyawarah dengan wali murid dan juga sudah berkoordinasi dengan dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim.
“Hal ini sudah disepakati dengan wali murid dan sudah berkoordinasi dengan Dinas pendidikan,”, bebernya.
Terkait beberapa wali murid yang keberatan dengan iuran tersebut, ia mengatakan hal itu biasa terjadi, “Masalah setuju dan tidak setuju, itu biasa terjadi, yang penting tujuan dari iuran itu positif demi siswa SDN 17,” pungkasnya. (NVJ)