Palembang, Pelita Sumsel – Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda Indonesia, bahkan covid-19 ini sudah menjadi masalah besar bagi Dunia, karena hampir semua negara telah terpapar virus ini. Wabah covid-19 ini sudah membuat semua orang menjadi khawatir, karena tingkat penyebarannya yang sangat cepat antar individu. Covid-19 ini dapat menyebar melalui droplet dari orang yang sudah terpapar pada saat individu tersebut batuk, bersin, maupun berbicara.
Selama pandemi Covid-19, tidak hanya mal, kantor, atau sekolah yang tutup sementara, tapi juga tempat praktik dokter gigi. Jika tidak ada situasi darurat, masyarakat diminta tidak ke dokter gigi dulu. Tenaga medis yang rentan terhadap penularan Covid-19 ternyata bukan hanya dokter atau perawat yang bekerja di unit perawatan intensif saja, tapi juga dokter spesialis mata, dokter gigi, serta dokter spesialis THT (telinga hidung tenggorokan).
Namun kini sejak Kebiasaan Baru atau New Normal pada akhir Agustus lalu, Pratek Dokter Gigi sudah dapat kembali dibuka, hal ini disambut cukup gembira oleh Dokter Gigi di Palembang
“Sejak Pandemi Covid, hampir semua pelayanan kesehatan gigi dan mulut tutup, kecuali pelayanan kesehatan gigi dan mulut pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit provinsi/kota/kabupaten. Secara pribadi saya pun mendapatkan banyak komplain dari pasien-pasien saya yang ingin melakukan perawatan rutin kedokeran gigi. Namun, setelah dijelaskan resiko yang dapat terjadi pada saat perawatan, sebagian besar dari mereka mengerti dan memahami kondisi tersebut,” ungkap drg. Adi Pratama saat ditemui di Klinik Mitra Palembang di Jalan Dr. M. Isa No. 142, Palembang, Jumat (06/11/2020)
Dijelaskan drg. Adi Pratama bahwa dengan kembali dibuka pratek gigi masyarakat bisa melakukan perawatan gigi, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Dalam kondisi New Normal, jangan heran apabila anda melakukan perawatan kedokteran gigi dan menemukan dokter gigi anda berpakai seperti astronot. Karena kedepannya dunia kedokteran gigi akan memiliki protokol dan standar pelayanan yang berbeda. Di tempat saya bekerja pun, sudah mempersiapkan protokol dan standar pelayanan yang baru. Sehingga apabila kondisi New Normal ini diterapkan pemerintah, kami sudah dapat melayani lagi warga Kota Palembang yang membutuhkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,” paparnya.
Sementara itu, drg Menti Youlanda yang pratek di Plaju Palembang juga telah membuka pratek ketika new normal diterapkan di Palembang. Diawal masa pandemi, dokter gigi dihimbau untuk penghentian sementara atau penundaan tindakan kedokteran gigi, yaitu menunda perawatan rutin dan hanya melayani tindakan dental emergency.
“Sebenarnya dilema juga, karena di sisi lain, pasien sendiri merasa kesulitan untuk berobat gigi. Namun sejak pemerintah menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau era new normal, dokter gigi boleh mulai praktik kembali dengan mengikuti ketentuan dan protokol kesehatan sesuai panduan yang diterbitkan organisasi profesi,” jelas drg Menti beberapa waktu lalu dilansir dari tribunnews.com
Menurut drg Menti Youlinda yang juga anggota dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ini, terdapat banyak perubahan dari segi pelayanan, misalnya saat ini dokter gigi melakukan praktik dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) level 3 dan ruang praktik juga dikondisikan.
“Pasien disarankan mendaftar melalui hp/sms/wa sebelum berobat gigi untuk dijadwalkan jam kunjungannya, kemudian selama pandemi ini jumlah pasien dibatasi agar tidak menumpuk di ruang tunggu. lalu Pasien datang dilakukan cek suhu tubuh dan cuci tangan. Apabila ada keluhan sakit misal demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan disarankan perawatan giginya ditunda. Pasien wajib pakai masker, datang sesuai jadwal ditentukan. Tidak makan minum di ruang tunggu Pendamping pasien maksimal 1 orang Jaga jarak minimal 1 meter,” jelasnya.
Sementara itu, Salah satu Pasien, Sari yang smepat melakukan perawatan gigi di di Klinik Mitra Palembang mengaku sangat apresiasi dengna dibuka kembali pratek dokter gigi, walaupun dengan prosedur yang ketat.
“Pertama kita booking untuk mendapatkan jadwal ketemu dokter secara online melalui Whatshapp, kemudian kita datang ke klinik, dilakukan pengecekan suhu badan dan wajip pakai masker,” ungkapnya
Setelah itu, kata dia, di menunggu dengan antrian tidak lebih dari empat orang di ruang tunggu, lalu di panggi ke dalam untuk melanjutkan pemeriksaan gigi
“Pas di dalam ruang Praktek, ada dua perawat dan satu orang Dokter Gigi dengan APD Lengkap, septerti astronot, mungkin ini demi menghindari penyebaran Covid-19,” kata Ibu dua anak ini.
Dirinya juga memberikan penilaian sangat bagus dalam pelayanan dimasa Pandemi Covid-19 ini ” Saya sangat apresiasi pratek dokter dengan Protokol Kesehatan di masa Pandemi ini,”pungkasnya
Laporan : Firwanto M Isa