Jadikan Agama Sebagai Pemersatu

waktu baca 2 menit
Kamis, 10 Sep 2020 12:57 0 188 Redaktur Romadon

 

Pagaralam, Pelita Sumsel – Pelaksana tugas (PLT) Kakanwil Kemenag Sumsel H. Abadil S.Ag, M.Si mengadakan pertemuan dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pagaralam di MAN 1 Pagaralam, Kamis (10/9). Dalam kesempatan tersebut, dia berharap para tokoh lintas agama bisa meningkatkan perananya dalam menjaga kualitas kerukunan umat beragama di Kota Pagaralam.

Menurut Abadil, agama bisa mendatangkan dua kekuatan. Pertama kekuatan integratif atau pemersatu dan kedua bisa mendatangkan kekuatan sebaliknya yaitu miss integratif (perpecahan). Untuk itu, tokoh agama berperan penting dalam memberikan pembinaan dan penjelasan yang menyejukkan dan mendamaikan kepada masyarakat.

“Sebagian masyarakat mudah tersulut dengan informasi yang belum teruji kebenarannya. Ada masyarakat yang emosional, ibarat daun yang kering mudah sekali terbakar. Oleh karena itu, bapak/ibu sebagai corong atau figur harus sensitif dalam artian yang positif. Apabila ada riak-riak yang berpotensi menimbulkan konflik, segera mengambil langkah yang bijak. Segera berkoordinasi, segera berkomunikasi, dan berikanlah penjelasan yang mendamaikan dan menyejukkan,” pesan Abadil.

Di tengah kehidupan yang serba terbatas akibat pandemi Covid-19, lanjut Abadi, gesekan antar masyarakat semaksimal mungkin harus dicegah agar tidak terjadi.

“Hal ini penting. Apabila ada gesekan, yang akan rugi adalah masyarakat sendiri. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Semua sisi kehidupan serba terbatas. Mencari penghidupan terbatas, bertemu terbatas, beribadah terbatas, bahkan makan pun terbatas. Bila kita tidak berhati-hati menyikapi problem yang timbul, akan muncul kejenuhan dan kebosan di tengah masyarakat. Sehingga mereka tidak akan lagi mematuhi aturan-aturan dengan sepenuh hati,” jelas Abadil.

Kakankemenag Kota Pagaralam H. Win Hartan S.Ag, M.Pd.I mengaku bersyukur karena sampai saat ini kondisi kerukunan beragama di Kota Pagaralam adalah zero konflik. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kekompakan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Setiap ada masalah ataupun potensi masalah selalu kita musyawarahkan. Alhamdulillah, kondisi kerukunan sangat kondusif dan menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan meningkatkan kualitasnya,” tutur Win Hartan. (RN)

LAINNYA