Makassar, Pelita Sumsel – Singgah di kota para pelaut ulung, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir pada rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 Provinsi Sulawesi Selatan dengan tema “Anak Terlindungi, Sulawesi Selatan Maju, Tetap Gembira di Rumah”. Didampingi oleh Istri Gubernur Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Sulawesi Selatan, Liestiaty F. Nurdin, Menteri Bintang mengapresiasi upaya dan sinergi antara Pemerintah Daerah Prov. Sulawesi Selatan, Tim Penggerak PKK, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dunia usaha, dan masyarakat dalam memberikan pemenuhan hak dan perlindungan anak, serta penguatan ketahanan keluarga di Prov. Sulawesi Selatan. Menteri Bintang juga tidak lupa mengingatkan agar selalu melaksanakan dan menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam mengupayakan pemenuhan hak anak.
Di titik pertama, Menteri Bintang mengunjungi Taman Baca dan Perpustakaan Lestari RT 02/RW 03 Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya yang merupakan hasil sinergi dan kerja sama antara Tim Penggerak PKK, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dunia usaha, Dinas PPPA Kota Makassar, dan masyarakat sekitar.
“Perpustakaan dan taman baca ini merupakan salah satu motivasi dan upaya agar anak-anak mempunyai keinginan untuk membaca dan meningkatkan literasi. Kami mengapresiasi sinergi dan dan kerja sama antara Tim Penggerak PKK, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dunia usaha, Dinas PPPA Kota Makassar, dan masyarakat sekitar. Perpustakaan dan Taman Baca Lestari merupakan salah satu inovasi, terutama untuk menghibur dan membantu proses Belajar di Rumah (BdR), apalagi ketika anak-anak merasa bosan di rumah. Kami juga berharap semoga protokol kesehatan tetap diberlakukan kepada anak-anak selama belajar di Perpustakaan dan Taman Baca Lestari,” tutur Menteri Bintang.
Salah satu Bunda PAUD Perpustakaan dan Taman Baca Lestari, Sukmawati mengatakan bahwa taman baca dan perpustakaan yang sudah didirikan sejak 1 (satu) tahun lalu ini cukup membantu proses BdR anak. Sukmawati menerangkan di sini anak-anak diajarkan beretika dengan baik, mengaji, mencuci tangan dengan benar, dan dibacakan dongeng. Selama proses BdR, para Bunda PAUD juga mendampingi anak-anak untuk melakukan proses belajar secara daring di perpustakaan.
Tidak hanya perpustakaan dan taman baca, sinergi dan kerja sama antara Tim Penggerak PKK, Bunda PAUD, dunia usaha, Dinas PPPA Provinsi Sulawesi Selatan, dan masyarakat juga mampu menghasilkan Ruang Bermain Anak (RBA) Wija Maccae. Dengan disaksikan oleh Menteri Bintang Puspayoga, peresmian dan penandatanganan prasasti RBA Wija Maccae dilakukan hari ini juga oleh Ketua Tim Penggerak PKK, Liestiaty F. Nurdin.
“Usia anak merupakan usia bermain. Kita harus memberikan ruang kepada anak untuk berkreasi dan bermain. Kami juga mengapresiasi tim penggerak PKK Sulawesi Selatan yang telah menggagas dan merancang RBA Wija Maccae. RBA Wija Maccae menjadi ruang bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang dan saling berkomunikasi dengan teman-temannya. Namun, kami tetap mengingatkan selama bermain di sini, protokol kesehatan anak-anak harus terus diperhatikan, mereka harus saling menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan. Selain itu, kami berharap dengan adanya RBA seperti ini anak-anak Sulawesi Selatan tidak hanya pintar, namun juga kreatif, sehat, mandiri, dan berkarakter,” ujar Menteri Bintang.
Selain pemerintah dan dunia usaha, kaum perempuan juga merupakan aktor penting dalam upaya pemenuhan hak anak dan penguatan ketahanan keluarga, terutama di tengah situasi pandemi. Oleh karenanya, Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan telah berinisiatif memberdayakan kaum perempuan dan petani di sekitar Taman Eduwisata Hortikultura Go Green Gor Sudiang untuk melakukan penanaman Talas Satoimo. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ardin Tjatjo menjelaskan, Talas Satoimo merupakan salah satu produk pertanian yang paling lengkap agribisnisnya karena sudah hampir ada di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan. Talas Satoimo yang diolah sebagai makanan beku sudah selama 1 (satu) tahun diekspor ke Jepang dan Cina. Sementara itu, olahan dalam bentuk tepung dan bolu diekspor ke Malaysia. Selain itu, Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan juga mengedukasi sejak dini anak-anak di sekitar lingkungan untuk menanam sayuran.
“Ini merupakan ide kreatif Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan untuk memberdayakan perempuan. Dengan adanya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami Talas Satoimo, hal ini merupakan peluang yang luar biasa sekaligus tantangan bagi kita untuk memasarkan hasil produksi ini. Ini juga merupakan konsep hulu dan hilir yang direncanakan dengan baik. Konsep ini tidak hanya memberdayakan dan memberi peluang kepada kaum perempuan dan petani, namun juga mengedukasi anak-anak untuk menanam sayuran sejak dini dan mencintai lingkungan yang juga berkaitan dengan penguatan ketahanan keluarga,” ujar Menteri Bintang saat melakukan panen perdana Talas Satoimo buah hasil para perempuan dan petani binaan Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan di Taman Eduwisata Hortikultura Go Green Gor Sudiang.
Menteri Bintang menambahkan kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak hulunya adalah persoalan ekonomi. Jika sudah dilakukan pengembangan pemberdayaan perempuan dan penguatan ketahanan keluarga, maka diharapkan kita mampu menekan angka kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak.
Selain melakukan panen perdana Talas Satoimo, Menteri Bintang memberikan secara simbolis sekitar 500 bibit Talas Satoimo kepada kaum perempuan dan petani di lingkungan sekitar agar mereka mandiri mengolah lahannya masing-masing.
Setelah mengunjungi 3 (tiga) titik tersebut, Menteri Bintang juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji dan Puskesmas Ramah Anak Andi Makkasau. Adapun kegiatan puncak acara HAN 2020 Tingkat Prov. Sulawesi Selatan rencananya akan diselenggarakan pada Kamis 19 Agustus 2020 di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. (jea)