Palembang, Pelita Sumsel –
Untuk kesekian kalinya Federadi Advokat Republik Indonesia (FERARI) Sumatera Selatan mengelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan Ujian Profesi Advokat (UPA), di ruang serbaguna YK Madira, Jalan Jendral Sudirman Palembang. Meski dalam pendemi covid 19, calon advokat baru tetap mengindahkan protokol kesehatan, Jumat (14/08/2020).
“PKPA dan UPA yang digelar FERARI berkerjasama dengan Universitas Palembang kali ini sedikit berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Baik, team penguji, nara sumber ataupun peserta, harus menjalani beberapa proses pemeriksaan covid 19 dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” papar Ketua DPP FERARI Sumatera Selatan, Suwito Winoto didampingi Ketua DPC Palembang, Adv Joni YAP, Adv Romziah, Adv Novrizal Effendi, Adv Hj Riana Sari dan Syahidatul Khoiriyah, saat diwawancarai wartawan online media ini.
Dikatakan Suwito, setelah menjalani PKPA dan UPA, nantinya calon pengacara ini akan dilakukan pengambilan sumpah di Pengadilan Tinggi (PT).
“Alhamdullilah, kegiatan PKPA dan UPA tahun ini berjalan lancar. Kita sangat berterimakasih atas kepercayaan pihak Kampus Unpal. Saya berbangga hati dapat merekrut calon advokat baru dan bisa ikut andil membesarkan nama FERARI, khususnya di Sumatera Selatan,” jelasnya.
Suwito Winoto berharap agar peserta dapat memetik ilmu dan menerapkannya dilingkungan masyarakat.
“Jadilah Advokat yang pintar, handal, hebat, Profesional dan Religius, sebagai mana motto FERARI. Saya berharap, calon pengacara muda ini menjadi pengacara yang bisa mendampingi masyarakat dalam mendapatkan keadilan, kembangkanlah organisasi pengacara FERARI ini,” tukasnya.
Salah satu pengisi materi, Adv Aan Rizalni, menjelaskan dirinya memberikan pemahaman mengenai materi pailit, dimana calon advokat muda ini dapat mengerti dan memahami tentang hutang, baik yang mau membayar, yang tidak mau membayar, juga yang tidak mampu membayar, sehingga dapat menentukan keadilan.
“Saya berharap semoga semua calon advokat ini dapat lulus, dengan tidak menyampingkan masalah hukum di Indonesia dan dapat mewujudkan advokat yang berkopeten, pintar, menguasai aplikasi moderasi di jaman modern, dengan tepat, berwawasan serta religius, sebagaimana motto FERARI,” ujarnya.
Sementara, pemateri, Beni Murdani menjelaskan, dirinya menekankan calon advokat FERARI baru, untuk membekali diri dalam menghadapi persidangan.
“Sudah kewajiban advokat membela kliennya dalam persidangan. Mau tidak mau pasti akan berhadapan dengan jaksa, hakim dan kepolisian. Oleh karena itu kami membekalinya ilmu hukum pidana, yang menurut kami sangatlah penting dalam profesi pengacara,” tukasnya. (sel)