Palembang, Pelita Sumsel – Gebernur Sumsel H Herman Deru meminta agar seni membaca puisi bisa dijadikan ekstrakurikuler baik di pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA.
Hal itu disampaikannya saat membuka langsung kegiatan karya sastra baca puisi, musikal puisi, dan drama monolog dalam rangka memperingati hari puisi Indonesia 2020 di Museum Pejuang AK Gani Palembang, Minggu (9/8).
HD mengatakan, seni puisi memang layak untuk terus dilestarikan mengingat dalam seni puisi sendiri memuat banyak edukasi terutama bahasa indonesia.
“Puisi ini merupakan seni yang tidak semua orang dapat memahami, membuat, atau membacanya, namun seni puisi ini sangat luar biasa. Saya terinspirasi seni puisi ini masuk dalam ekstrakurikuler di sekolah,” kata HD.
Menurutnya, seni puisi merupakan bagian dari ekspresi yang dapat membawa dampak positif bagi orang yang mendengarkannya.
“Puisi tidak hanya memuat soal keluh kesah. Untuk itu kita harus melihat momen, termasuk zaman melenial sakarang ini. Puisi bisa digunakan sebagai sarana untuk menebar semangat,” tuturnya.
Salah satu contoh, lanjutnya, puisi bisa dijadikan penebar spirit ketika pandemi covid-19 saat ini.
“Berikanlah semangat melalui puisi. Seniman harus ada disaat kondisi apapun, termasuk juga disaat pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Ciptakan seni yang memberi semangat untuk masyarakat,” paparnya.
“Seni puisi tidak hanya menyasar satu kalangan, namun seni puisi dapat dikonsumsi mulai dari masyarakat hingga pemerintah,” imbuhnya.
Untuk itu, dia mengistruksikan dinas terkait untuk secepatnya memasukkan seni puisi dalam ekreakurikuler sekolah.
“Semua memiliki tanggungjawab untuk keberlangsungan seni puisi ini. Saya minta dinas terkait segera merealisasikan seni puisi masuk dalan ekrakurikuler,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Edwin Fast mengapresiasi langkah yang diinisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pak Gubernur. Beliau telah mendorong keberlangsungan seni puisi di Sumsel agar terua berkembang,” pungkasnya.(Rill/RN)