Diduga Tercemar Limbah PT Medco Energy, Warga Melilian Protes dan Minta Ganti Rugi

waktu baca 2 menit
Selasa, 21 Jul 2020 15:18 0 458 Admin Pelita

Muara Enim, Pelita Sumsel — Warga Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, yang mempunyai beberapa bidang pohon karet di desa mereka menuntut dan memprotes atas telah tercemarnya kebun karet milik. Mereka dari limbah yang diduga milik PT Medco E&P Indonesai.

Keberadaan PT Medco E&P diwilayah dusun Keranji Desa Melilian tersebut, diduga perusaah itu mengalami kebocoran yang mengeluarkan minyak mentah dan diduga mencemari kebun karet milik warga.

“Hingga saat ini pihak PT Medco terkait pencemaran limbah kekebun kami belum ada tindakan dan perhatian pak wartawan, yang kami protes dan menuntut ganti rugi karena kebun kami jadi rusak akibat limbah dari PT Medco, ” cetus Hardiyanto sang pemilik kebun tersebut.

Lanjut Hardiyanto, karena merasa dirugikan akibat peristiwa tersebut dirinya melaporkan kepada kepala Desa Melilian untuk ditindak lanjuti kepada  PT Medco Energy, “Namun mirisnya hingga saat ini belum ada penanganan maupun pengecekan dari pihak perusahaan dan sebut-sebut hanya memperbaiki kebocoran saja,” terang Hardiyanto lagi (21/07).

Sementara Kades Melilian Dedi Haryanto saat di konfirmasi awak media  tidak bisa dihubungi karena nomor Handpone Kades tidak aktif, namun menurut warga Kades sudah mengetahui hal tersebut, dan diduga sepertinya enggan memberikan keterangan pada awak media.

Bahkan pihak yang dianggap terkait sudah nengetahui akibat peristiwa dugaan pencemaran limbah oleh PT Medco Energy diwilayah Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim itu.

Pantauan media ini ke lapangan memang masih tersisa bekas minyak mentah tumpah di area kejadian dan perbaikan oleh pihak perusahaan. Terlihat sekitar 9 batang pohon karet produktif merangas juga bibit karet okulasi milik Hardiyanto rusak berat yang di duga akibat peristiwa tersebut  kurang lebih 200 batang bibit terancam.

“Dan bukan limbah minyak saja pak yang masih tersisa disungai, namun bekas Safety Oil terlihat  mencemari lingkungan sungai kebun akibat muntahan minyak yang menjadi limbah diduga milim PT Medco Energy tersebut, ” ujarnya.

Terkait hal tersebut, PT Medco Energy, justru mengklaim keberhasilan dalam menangani kebocoran pipa minyak yang beroprasi di desa Melilian itu yang menjelaskan pada awak media pada Sabtu (16/07/2020).

Menurut PT Medco E&P Indonesia  setelah mendapatkan informasi dari petugas patroli Perusahaan kemudian mendatangkan pekerja dan melakukan klaim pipa sesuai standar keselamatan kerja.

“Dalam waktu singkat, Pekerja berhasil menangani kebocoran tersebut. Perusahaan menyayangkan terjadinya tindakan vandalisme ini. Pasalnya, tindakan tersebut selain merugikan Perusahaan, juga Negara,” tegas VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi pada awak Media. (NVJ)

LAINNYA