Amerika Serikat, Pelita Sumsel – Sekelompok peneliti Brigham Young University menyatakan terlalu banyak menonton film-film superhero memicu sikap agresif, terutama di kalangan responden anak pra-sekolah. “Kami ingin melihat efek budaya (film superhero) pada anak-anak,” kata Sarah Coyne, pakar pendidikan keluarga dari Brigham yang memimpin penelitian tersebut. “Hasil penelitian kami menunjukkan anak di usia sangat muda sangat lemah untuk mencerna informasi, mereka masih meraba-raba dunia. Mereka menyimpulkan dari tontonan film superhero bahwa kekerasan itu tidak masalah untuk dilakukan.”ungkapnya.
Penelitian ini melibatkan 240 anak dari rentang usia pra-sekolah hingga mendekati remaja. Mereka diminta menjelaskan, berapa lama menonton film superhero dan sosok pahlawan mana yang lebih mereka sukai. Orang tua masing-masing anak juga diminta mengisi kuesioner, tentang superhero mana yang paling mempengaruhi mereka di masa kecil, seperti yang dilansir vice(16/1)
Tak hanya itu, setiap orang tua responden diminta mengamati kecenderungan sikap agresif atau welas asih dari anak-anak itu. Penelitian ini tetap meyakini, nilai-nilai kepahlawanan itu bisa mendorong anak untuk membantu sesama. Tapi ternyata kecenderungan positif itu tidak terlalu besar.
“Lebih banyak data kami menunjukkan peningkatan agresi. Sikap menolong sesama yang muncul dari hasil observasi juga berbeda dari bayangan awal kami,” kata Laura Stockdale, guru besar psikologi yang ikut dalam penelitjan tersebut. “Mayoritas anak mengapresiasi agresi dan kekerasan.”
Penelitian dari Bigham Young University ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang menyatakan kekerasan konstan di film dan televisi bisa membuat seseorang kehilangan empati.(fly)
Tidak ada komentar