Oleh : Budina Sofiyan/ Ketua Yayasan Padri Mulya Jaya
Berdasarkan pertumbuhan year-on-year, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 tahun 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini wajar mengingat dengan adanya anjuran untuk tidak keluar rumah maka banyak orang mengakses pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi.
Indonesia akan mengalami penurunan ekonomi yang signifikan atau terendah dalam 21 tahun terakhir. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2020 hanya 2,5 persen, hal itu sangat mengkhawatirkan untuk kelangsungan perekonomian negara.
Meski demikian, kita mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia memitigasi dampak pandemi Covid-19, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Situasi akibat wabah Covid-19 tidak hanya dirasakan Indonesia, tetapi di seluruh dunia.
Dari sisi makro ekonomi, dengan adanya stimulus fiskal yang disertai dengan realokasi anggaran untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional dari sektor keuangan, diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian secara perlahan di kuartal ketiga.
Akan tetapi, apabila stimulus untuk perekonomian itu memang diperuntukkan kepada para pelaku UMKM dikalangan bawah maka sangat membantu dan tidak akan berdampak sangat serius dalam menanggulangi dampak dari pelemahan ekonomi setelah terjadinya pandemi covid 19.
Sering kali kebijakan yang diambil oleh Pemerintah seringkali dirasa tidak berpihak pada pelaku usaha kecil yang hari ini sudah terancam gulung tikar karena daya beli masyarakat yang sangat lemah serta monopoli belanja untuk kebutuhan pokok yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan yang ada.
Dengan situasi dan kondisi hari maka sangat diharapkan peran para millenial untuk turut serta bersumbangsih dalam mengatasi situasi ekonomi yang sudah mendekati krisis secara Nasional dan ini sangat mengkhawatirkan untuk keberlangsungan sebagai sebuah negara yang besar.
Kaum millenial yang penuh dengan imajinasi dan ide yang kreatif diharapkan mampu untuk berperan aktif dalam mengatasi krisis akibat covid 19, dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi yang sangat mudah untuk diakses semua kalangan, mungkin dengan memanfaatkan hal tersebut bisa lebih mudah dalam hal pemasaran prodak-prodak kreatif para millenial dan masyarakat kalangan bawah.
Mengingat, saat ini situasi semakin memburuk dengan adanya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di hampir setiap wilayah Indonesia, dan itu semakin memperburuk situasi laju pertumbuhan ekonomi yang ada, dengan meningkatnya harga bahan pokok disetiap wilayah terutama pasar tradisional yang hanya beraktifitas sampai pukul 14.00 serta meningkatnya angka pengangguran akibat beberapa perusahaan yang sudah berkurang pendapatannya itu akibat berlakunya PSBB secara nasional.
Generasi millenial harus cermat dalam membaca setiap kemungkinan yang ada, dan dapat memanfaatkan setiap kemungkinan untuk membantu laju perekonomian, supaya tetap stabil sehingga setiap ide dan gagasan yang muncul bisa membuka laangan pekerjaan untuk masyarakat yang telah terancam kehilangan pekerjaannya akibat dirumahkan.