Panen Panen IP200 Menuju Ip300, Petani Banyuasin Jaga Stabilitas Pangan

waktu baca 3 menit
Jumat, 5 Jun 2020 15:28 0 163 Admin Pelita

Banyuasin, Pelita Sumsel – Saat ini, ditengah masih bergelutnya dengan wabah pandemi corona, hal yang paling ditakutkan oleh pemerintah kita adalah masalah ketersediaan dan kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masayarakat yang ada di Indonesia.  Ketersediaan pangan menjadi penting dan utama karena bagaimana bisa kita meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan virus penyebab corona apabila pangan tidak cukup tersedia.  Karena itu, dilapangan sekarang tumpuan terbesar untuk mencukupi ketersediaan pangan kita ada di tangan bapak ibu petani sebagai pejuang – pejuang pangan yang berada di garda terdepan.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia sebagai daerah penyumbang ketersediaan pangan karena luas lahan pertanian yang digunakan untuk budidaya pertanian khususnya komoditi padi cukup luas.  Lahan – lahan persawahan tersebut baik dataran kering maupun dataran basah seperti lahan – lahan rawa yang sangat luas terutama di Kabupaten Banyuasin, OKI, OKU Timur dan Musi Rawas.

Ditengah wabah pandemi corona yang masih tinggi sehingga membuat tingkat perekonomian masyarakat menurun sehingga menimbulkan masyarakat miskin baru baik akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun akibat kehilangan usaha akibat pembatasan gerak,  para pejuang pangan dari kabupaten Banyuasin tetapmendapatkan berkah dalam bentuk panen.

Seperti dilaporkan oleh petani – petani dari Kabupaten Banyuasin yang kembali membuktikan eksistensinya dalam menjaga keterediaan pangan khususnya diProvinsi Sumatera Selatan kembali mulai bergeliat melakukan pergerakan panen di petakan – petakan sawah milik mereka.  Kecamatan Air Salek, para petaninya mulai melakukan pergerakan panen IP 200 khususnya pada lahan – lahan yang memperoleh bantuan kegiatan Optimalisasi Lahan mendukung kegiatan SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) Tahun 2019 kemarin.

“Luas lahan yang dapat dipanen IP200 sebelum dilaksanakan SERASI sebesar 13.620 Ha dan mengalami peningkatan menjadi 14.630 Ha setelah dibantu kegiatan SERASI 2019.  Waktu panen padi IP 200 dimulai sejak bulan Mei kemarin bertepatan dengan bulan ramadhan.  Varietas yang dipanen antara lain   Ciherang, Inpari32 dan IR64.  Sampai saat ini luas panen keseluruhan baru mencapai 1200 Ha,” kata Kepala Dinas Pertanian Banyuasin, Zainuddin Jumat (5/6)

Dari pantauan dilapangan, produktivitas padi yang dicapai petani umumnya menurun yaitu rata – rata hanya sebesar 3,8 ton per Ha dibandingkan dari panen IP 100 yang bisa mencapai rata – rata 5 ton per Ha.  Hal ini disebabkan tingginya curah hujan dilapangan yang menyebabkan intensitas serangan hama tikus dan percepatan pertumbuhan gulma lebih tinggi sehingga ikut mempengaruhi produksi padi petani.

Walaupun capaian produksi padi IP 200 ini belum bisa seperti IP 100, tetapi hal ini memberikan harapan besar dan semangat baru bagi petani untuk tetap melakukan melakukan usaha tani padi musim tanam yang akan datang.  Diharapkan dengan masukan berupa peningkatan pemberian pupuk dan penggunaan varietas yang tepat bisa lebih meningkatkan produktivitas petani untuk masa tanam IP 200 dan IP 300 kedepan.  Petani – petani Banyuasin siap menjaga ketersediaan pangan dilapangan walaupun ditengah pandemi corona dengan tetap melakukan kegiatan usahatani padi dengan tetap mematuhu  protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. (Yfr)

LAINNYA