Palembang, Pelita Sumsel – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengimbau masyarakat waspada terkait potensi bencana akibat hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berada di 17 kabupaten/kota di Sumsel. Menurut Kasi Informasi dan Observasi BMKG SMB II Bambang Benny Setiaji, ecara Regional, seiring aktifnya musim hujan di wilayah Sumsel dengan indikasi masih aktifnya Angin Muson Cina Selatan (Muson Barat) yang sarat uap air dan melalui wilayah Indonesia pada umumnya.
“Wilayah Sumsel pada khususnya mengakibat peningkatan curah hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin yang umumnya terjadi pada siang-sore hari sedangkan potensi hujan ringan-sedang yang berlangsung lama (kontinyu) apabila terjadi pada malam-dini hari”, ujar Benny.
Dirinya menambahkan, secara lokal permukaan Sumsel yang umumnya berkarakteristik Rawa dan Sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia (Belahan Bumi Selatan) dan adanya sirkulasi (pusaran massa udara) Eddy di Samudera Hindia sebelah Barat-Barat Daya Sumsel menyebabkan adanya belokan (trough) dan pertemuan massa udara (konvergensi) di wilayah Sumsel yang menuju sistem tekanan rendah tersebut yang meningkatkan suplai uap air untuk pertumbuhan awan konvektif (awan hujan akibat pemanasan matahari), sedangkan pada wilayah Sumsel bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan) Angin Lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan).
Berdasarkan Kondisi Regional dan Lokal ini akan menyebabkan peningkatan dan kontinyuitas (terus menerus) Curah Hujan di wilayah Sumsel bagian barat yakni pada wilayah dataran tinggi (Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya Bencana Hidrometeorologi (Genangan/Banjir ,Banjir Bandang dan Tanah Longsor) pada di wilayah Kab. Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kab. Empat Lawang, Kab. Lahat, Kab. Muratara, Kab. Muba, Kab. PALI, dan Kab. Muara Enim, sedangkan Potensi Bencana Hidrometeorologi (Angin Kencang/Puting Beliung dan Genangan/Banjir) pada wilayah Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kab. Banyuasin, Kota Palembang, Kab. OKI, Kab. OI, Kab. OKU Timur, Kab. OKU dan Kab.OKU Selatan.
Secara umum kondisi Hujan disertai Petir dan Angin di wilayah Sumsel akan berpotensi meningkat pada tanggal 11-16 Februari 2020 dan akan menurun pada 17-18 Februari 2020. Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang-sore hari di wilayah Sumsel akan berpotensi tetap terjadi selama Musim Hujan dan adanya potensi Kabut Radiasi pada dini-pagi hari yang dapat mengurangi jarak pandang.
BMKG menghimbau masyarakat dan stakeholder terkait untuk tetap waspada dan update informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG dan melakukan tindakan preventif meminimalisasi dampak bencana hidrometeorologi yakni melakukan perbaikan infrastruktur lebih tahan bencana, membersihkan dan memperbaiki drainase, memangkas/mengurangi dahan dan ranting pohon agar tidak tumbang, perbaikan DAS/Daerah Aliran Sungai, menyiapkan kolam-kolam retensi, memprioritaskan transportasi udara dan air tidak pada siang-sore hari, berhati-hati beraktifitas di luar rumah dengan tidak berteduh di bawah pohon dan menghindari genangan yang berpotensi kemacetan apabila terjadi hujan pada siang-sore hari, berhati-hati beraktifitas/berkendaraan pada dini-pagi hari seiring pengurangan jarak pandang akibat potensi kabut dan sebagainya
“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Stasiun Meteorologi SMB II membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui laman resmi BMKG (http://www.bmkg.go.id) atau http://www.cuacasumsel.com, dan melalui aplikasi InfoBMKG yang bisa diunduh melalui ponsel”, kata Benny.
Selain itu, masyarakat juga bisa menghubungi layanan via telepon di nomor (0711)385024) atau pesan singkat melalui whatsapp di nomor 08117878044. (jea)