Idap Penyakit Kulit, Nadia Dan Vika Tak Punya Biaya Untuk Berobat

waktu baca 3 menit
Selasa, 3 Sep 2019 19:07 0 164 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel– Sedih dan pilu melihat nasib Nadia (19) dan Vika Laona (11) kedua kakak beradik yang tinggal di RT 01 Desa Merbau Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ini tak bisa menikmati masa-masa remaja layaknya anak sesusia mereka karena mengidap penyakit kulit langka yang menggerogoti tubuh mereka.

Kedua putri pasangan Bapak Zahril Hamid (39) dan Yunani (37) ini diduga mengalami penyakit TBC Kulit, hal ini diketahui setelah Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari melalui Tim Urusan Kesehatan (Urkes) Polres OKU Anica Tursia AM.Keb SKM bersama Kapolsek Lubut Batang AKP Ujang Abdul Aziz menyambangi kediam mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pantauan portal ini dilapangan, Kondisi tubuh dua kakak beradik ini sungguh sangat menyayat hati, penyakit kulit yang mereka derita mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa, terlihat kulit diseluruh tubuh mereka melepuh seperti luka bakar. Kondisi ini mempengaruhi kondisi fisik tubuh mereka yang berkembang secara tidak sempurna.

Ukuran tubuh mereka hanya seperti anak-anak balita, bahkan jari-jari dikedua tangan mereka memendek akibat penyakit yang mereka derita. “Penyakit ini sudah lama mereka derita, mereka kena dari lahir,” kata zahril Ayah kedua putri malang ini saat dibincangi dikediamnya, Selasa (3/9).

Diceritakan Zahril, Awal penyakit ini terjadi pada anak sulungnya, awalnya saat masih bayi di kaki Nadia ada tanda merah di dekat betisnya, kemudian tanda itu kerap gatal dan mengeluarkan cairan. Sehingga merambat ke tubuh lainnya. Sedangkan untuk anak kedua juga kena saat lahi, sekitar umur 3 hari juga ada tanda merah di jempol kakinya.

“Kalau Nadia sempat sekolah berhenti kelas 4 SD, sedangkan Vika tidak sekolah sama sekali, jangan kan sekolah keluar rumah saja mereka malu, bahkan pernah diolok-olok teman sebayanya,”sedihnya.

Dirinya bersama sang istri sempat mengajak anak mereka untuk berobat, kepuskesmas bahkan pernah dibawa kerumah sakit umum Palembang, namun karena keterbatasan biaya akhirnya mereka hanya pasrah melihat nasib kedua buah hatinya. “Sudah berobat dan sudah melapor ke Kades dan sudah diurus oleh pak kades,” ucapnya.

Zahril berharap ada para dermawan yang mau mengulurkan tangan mereka untuk membantu pengobatan kedua anaknya. Serta berharapkan perhatian Pemerintah agar bisa membantu pengobatan untuk kesembuhan anaknya. “berharap anak kami bisa sembuh pak, saya sudah habis-habisan, kebun tanah semuanya sudah saya jual untuk biaya berobat, saya berharap pemerintah bisa memlerhatikan dan membantu buaya pengobatan,” harapnya

Urmin Kes Polres OKU Anica Tursia yang melakukan pemeriksaan terhadap kedua akak beradik ini mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal diduga kedua anak ini untuk sementara didiagnosa terkena TBC Kulit. Hal itu terlihat dari kondisi kuli mereka, bahkaan jari-jari tangan mereka sudah memendek rambut juga sudah rontok. “untuk lebih pasti kita harus periksa labor dulu, sehingga bisa diketahui,” katanya

Anica mengatakan kedua anak ini harus cepat ditolong dan dibawa kerumah sakit sehingga cepat mendapat pertolongan, “kalau dari kami polres OKU pasti akan menyampaikan hal ini kepada ibu kapolres,” tukasnya.

Sementara itu, Kades Desa Merbau Adiar Marelo membenarkan bahwa kedua anak itu adalah warganya, menurutnya hal ini sudah disampaikan kepada pihak terkait, dalam hal ini tim kesehatan lubuk batang dan Dinas Sosial Kab. OKU. “Sudah pernah ada kunjungan namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjut lagi,” sesalnya.

Dikatakan Kades ia sudah mengurus pembutan JKN KIS (BPJs) untuk keluarga ini ke dinas sosial hal ini untuk mempermudah pengobatan kedua anak ini. “kelurga ini bukan kelurga yang berada untuk itu besar harapan kami ada perhatian dari pemerintah,” harapnya. (KBT).

LAINNYA