OKU, Pelita Sumsel – Meysi (37) tersangka penggelapan BPKB berkedok Biro Jasa Pelayannan Pajak memang mahir dalam melakukan aksinya. bahkan tak tanggung-tanggung karena kelihainnya tersebut ia mampu mengelabui puluhan korbannya hingga meraup untung milyaran rupiah.
Namun, aksi wanita yang memiliki usaha Biro jasa pelayanan pajak kendaraan “Arcava” ini akhirnya terhenti setelah Sat reskrim polres OKU berhasil membongkar aksinyabatas laporan korbannya. “Sementara ini ada 31 korban yang melaporkan tersangka Meysi,” kata Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP alex Andrian S.Kom saat menggekar konfrensi pers dihalaman Mapolres OKU, Senin (12/8).
Dalam melakukan aksinya, tersangka Meysi tidak sendirian, ia dibantu oleh tersangka Rian (28) yang sebelumnya bekerja di salah satu leasing pembiayaan di Baturaja untuk memuluskan proses pinjaman dana kepada leasing tempatnya bekerja. “total kerugian mencapai 2,1 Miliar rupiah,” ungkapnya.
Modus yang dilakukan oleh tersangka lanjut Kapolres yakni pertama tersangka menerima BPKB kendaraan dari konsumennya lengkap dengan STNK dan Kartu identitas korban melalui Biro Jasa Arcava miliknya, kemudian surat-surat kendaran tersebut dugadaikan tersangka ke Leasing dimana tempat tersangka Ryan bekerja dengan nilai mukai dari 5 juta hingga ratusan juta rupiah.
“Kedua Modus pelaku ini merentalkan mobil dimana mobil ini dlaporkan pelaku kecelakaan untuk mengurus asuransinya, namun kenyataannya mobil ini juga sudah digadaikan tersangka,” tuturnya
Dari hasil kejahatan yang dilakukan oleh tetsangka, Polisi menyita belasan BPKB mobil yang digadikan oleh tersangka, satu unit mobil, buku tabungan dan 4 set sofa yang merupakan barang yang dibeli tersangka dari hasil penggelapan. “Hasil penggelapan oleh tersangka dibelikan barang-barang mewah untuk gaya hidup pelaku yang merupakan sosialita,” tandasnya.
Sementara itu entah meenyesal atau takut menghadapi hukuman yang akan menjeratnya, tersangka Meysi hanya bisa menangis saat di introgasi oleh Kapolres, menurut pengakuannya ia menyesal telah melakukan tindakan tersebut, ibu tiga anak ini mengaku uang yang diberikan oleh suaminya yang bekerja sebagai sopit tak cukup untuk menuruti gaya hidupnya. “Ya sangat menyesal, ini karena gaya hidup saya,” singkatnya (KBT)