Prabumulih, Pelita Sumsel – Ada sekitar 3.200 atau 78 persen siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) dikabarkan terancam bakal mengalami keterlambatan menerima ijazah.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih, pada Kamis (27/6/2019) Sekitar pukul 11.15 WIB pagi, baru saja menerima kiriman bungkusan empat paket kardus dari petugas kantor pos berisikan lembaran blanko ijazah yang belakangan diketahui terjadi kekurangan untuk siswa SMP,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Prabumulih, Kusron, SPd, MSi melalui Kasi Kurikulum SMP Heryadi SPd di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2019).
Dijelaskan Heryadi, total blanko ijazah yang diterima pihak Disdikbud tersebut diketahui berjumlah sebanyak 992 set. Dengan rincian sebanyak 863 set blanko ijazah SMP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 disertai blanko ijazah cadangan SMP Kurikulum 2013 (K13) dengan jumlah 20 set.
Kemudian, sebanyak 129 set untuk blanko ijazah tingkat SMP KTSP 2006 dengan disertai blanko ijazah cadangan tingkat SMP KTSP 2006 berjumlah 8 set.
“Ada kekurangan blanko ijazah yang baru saja kami terima pengiriman dari Jakarta,” katanya
Menurut Heryadi, pihaknya belum dapat memastikan kapan kekurangan blanko ijazah untuk siswa yang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu dapat segera terpenuhi. Ia juga mengaku masih akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kadisdikbud Kota Prabumulih terkait pengiriman blanko yang kurang dari Kementerian Pendidikan tersebut.
“Jelas kalau seperti ini, bakal banyak siswa SMP kita di Prabumulih tidak bisa menerima ijazah seluruhnya. Kalau jumlah siswa SMP yang lulus keseluruhan se-Kota Prabumulih ada sebanyak 3200 orang siswa,” terangnya.
Padahal, lanjut Heriyadi pihaknya akan mendistribusikan ijazah tersebut ke seluruh sekolah yang ada di kota Prabumulih itu secepatnya.
“Pemberian blanko ijazah ini akan didistribusikan ke sekolah dan secara bertahap. Kami juga berharap bisa mendistribusikan ke semua sekolah sehingga blanko ijazah ini bisa segera dibagikan ke para siswa,” terangnya.
Sementara itu, Rina Mardiana, salah seorang wali murid yang mengetahui hal tersebut berharap pihak pemerintah bisa mengatasi hal tersebut secepatnya. Sebab, sebagai orang tua yang memiliki seorang anak yang telah lulus SMP di Kota Prabumulih merasa khawatir ijazah itu belum diterima bila akan mendaftarkan anaknya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA.
“Sampai sekarang belum ada kabar kapan ijazah akan dibagikan. Apalagi dengar seperti ini, anak-anak kami mau masuk SMA bagaimana pak, tolong pak walikota pikirkan juga anak-anak kami,” keluh wanita itu.(AJ)