Palembang, Pelita Sumsel – Komitmen Firdaus Komar terhadap organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tidak diragukan lagi. Sejak menjadi wartawan di harian Sriwijaya Post 1994, Firdaus sudah berproses dan masuk bergabung di organisasi PWI Sumsel . Meski pun banyak organisasi wartawan yang menawarkan jadi pengurus , terutama saat-saat reformasi , Firdaus tetap komitmen bergabung dengan PWI.
Keaktifan Firdaus, putra asli Sumsel, kelahiran Muara Lakitan, Musi Rawas, 8 Januari 1971 di PWI, pada tahun 1999 dipercaya memimpin Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), PWI Sumsel . Saat SIWO PWI Sumsel dipimpin Firdaus, berhasil menggelar Rakernas SIWO yaitu pertemuan pengurus SIWO se Indonesia yang saat itu ketua SIWO PWI Pusat Bang Atal S Depari. Jalinan kerja sama dengan bang Atal itu juga yang akhirnya membuat Firdaus bergabung satu manajemen membidani kelahiran koran lokal Berita Pagi di Palembang. Proses bergabung dengan Berita Pagi adalah proses panjang, setelah 11 tahun bergabung di Sriwijaya Post.
Terakhir karir di Sripos dipercaya grup KKG (Kelompok Kompas Gramedia ), menjadi salah seorang supervisor berdirinya Tribun Batam yaitu pada tahun 2005. Setelah Tribun Batam running , Firdaus kembali ke Palembang. Setelah pulang dari Batam, Firdaus membantu Bang Atal untuk menerbitkan Berita Pagi di Palembang. Proses komunikasi dengan Bang Atal juga, akhirnya Firdaus memutuskan bergabung dengan Beritapagi dan otomatis resign dari Sripos.
Selama menjadi wartawan di Sripos, prestasi jurnalistik pernah menjadi juara jurnalistik yang digelar Telkom, Telkomsel , pernah juga juara menulis di LKBN Antara, juara karya tulis jurnalistik di LG, Provider XL. Dari banyak juara lomba karya jurnalistik, perjalanan karir Firdaus juga telah menulis karya buku. Beberapa buku ditulis gabungan dengan wartawan lain yang digagas oleh Maspriel Aries.
Selain itu dua buku yang karya sendiri yaitu judulnya Kemerdekaan pers Antara Jaminan dan Ancaman tahun 2013, kemudian satu lagi buku yang merupakan monumental yaitu Piagam Palembang tahun 2014. Mengapa buku Piagam Palembang ini jadi monumental dan dicetak secara nasional serta dibagi saat Hari Pers Nasional , karena Piagam Piagam Palembang awal dari komitmen perusahaan media yang telah menandatanganinya. Saat itu
Piagam Palembang ditandatangani saat Hari Pers Nasional di Palembang tahun 2010. Secara berbarengan dengan HPN Palembang juga tuan rumah PORWANAS. Luar biasa lagi, Firdaus Komar dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana saat itu. Piagam Palembang yang ditandatangani di depan Presiden SBY, adalah momen sejarah yang saat ini menjadi komitmen Dewan Pers dalam membangun pers di Indonesia . Karena inti Piagam Palembang yaitu komitmen melaksanakan kode etik jurnalistik, komitmen meningkatkan kompetensi wartawan Indonesia, komitmen standar perusahaan pers , dan komitmen perlindungan profesi wartawan. Menurut Firdaus komitmen kompetensi wartawan itu, yang saat ini gencar dilaksanakan uji kompetensi wartawan (UKW) dan verifikasi standar perusahaan pers yang dilakukan Dewan Pers. “Alhamdulilah saya lulus yang pertama saat assessment untuk menjadi penguji UKW yang digelar PWI pusat ,” ujar Firdaus sambil berpromosi. Sejak 2017, Firdaus salah seorang yang lulus tahap pertama saat dilakukan assessment untuk menjadi penguji UKW.
Komitmen membantu di kepengurusan PWI Sumsel , setelah menjadi ketua SIWO Firdaus dipercaya sebagai Wakil Sekretaris, dan dua periode menjadi sekretaris. Komitmen untuk bergabung dengan PWI tidak pernah surut, dalam kondisi bagaimana pun.
Ditanya soal pendidikan , Firdaus lulus Strata 1 dari pendidikan Ilmu Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya tahun 1994 lulus , melanjutkan Strata 2 juga di Unsri di FISIP jurusan magister administrasi publik tamat tahun 2012.
Selama di kampus selain aktif di Himpunan mahasiswa Islam yang sampai memimpin Badko HMI Sumbagsel , Firdaus pernah menjadi ketua Senat Mahasiswa FKIP Unsri dan Ketua SMPT Unsri. Wajar saja jika di saat mana pun Firdaus memiliki komitmen di organisasi . Karena keaktifan nya di jurnalistik tidak mengurungkannya aktif di berbagai organisasi di ICMI Sumsel, KAHMI Sumsel, Dewan Pendidikan, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). Di jajaran alumni Unsri Firdaus dipercaya bidang organisasi di kepengurusan PN IKA Unsri periode 2018 -sekarang.
Sedangkan di bidang komunitas jurnalis, Firdaus aktif di Forum Jurnalis Migas, dan Komunitas Jurnalis Kesehatan (KJK). Satu lagi komitmen Firdaus di jurnalistik , dia membentuk Forum Kajian Jurnalisme (FKJ) Sumsel . Melalui Forum inilah, Firdaus melakukan kerja sama dengan IMA World Health tahun 2017, dengan program pencegahan stanting serta UNICEF dengan program kampanye imunisasi campak rubella 2018. Melalui forum yang juga Firdaus sebagai Direktur ini, sudah melakukan kerja sama FGD dengan KPU Sumsel dan Ibu Frieda Amran melakukan diskusi dan bedah buku.
Program PWI Ke Depan
Menurut Firdaus PWI saat ini sudah bagus, terbukti selalu menerima penghargaan dari PWI Pusat. Program yang sudah bagus tersebut, layak untuk dilanjutkan , terutama secara kontinyu telah melakukan UKW , bahkan beberapa kali UKW digelar gratis dengan melalui sponsor . ” Hal inilah yang perlu ditingkatkan , dan pihak ketiga juga sudah komitmen tahun 2019, akan ada beberapa kali UKW gratis bagi peserta karena disupport dari sponsor” ujar Firdaus yang optimis menang dalam pemilihan PWI Sumsel yang digelar 26 Januari 2019.
Suami dari Doktor Anisatul Mardiah , saat dikarunia lima anak. Anak pertama kuliah di Farmasi Unsri, anak kedua di Jurusan Aktuaria FMIPA Universitas Padjajaran Bandung.
Masih soal program, masih di bidang pendidikan, Firdaus akan mengadakan secara reguler membuat klinik wartawan yang khusus membantu pencapaian tingkat kompetensi wartawan .
Jadi wartawan yang mau ikut klinik nanti disiapkan instruktur yang kompeten. Firdaus yang memiliki visi maju bersama melayani semua anggota PWI ini, memiliki misi akan mewujudkan sistem keorganisasian yang modern bermartabat dan berbasis digital, mewujudkan anggota PWI berkualitas profesional , beretika dan berwawasan, mewujudkan PWI Sumsel yang mampu bersinergi ke dalam dan keluar dan memiliki bargaining untuk kepentingan organisasi. Selain meningkat kebersamaan dan solidaritas sesama keluarga anggota PWI, meningkatkan program pendidikan formal dan non formal seluruh anggota PWI Sumsel.
Bidang organisasi, Firdaus akan membantu bh untuk sistem informasi keorganisasian berbasis digital dan online, menjadikan kantor PWI sebagai pusat kegiatan wartawan, membangun journalist zone sebagai tempat nongkrong wartawan, melakukan pelatihan atau up grading serta orientasi keorganisasian PWI kabupaten kota se Sumsel.
Bidang pembelaan wartawan memaksimalkan peran LBH PWI Sumsel, mengedukasi para wartawan terkait dampak hukum UU pers dan UU ITE. Bidang pendidikan selain UKW gratis dan klinik wartawan , juga kerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan penerima beasiswa khusus, mengadakan diskusi tentatif isu pers , memberikan sharing terkait standar perusahaan pers, dan membangun fasilitas web online serta radio streaming.
Bidang kesejahteraan dan keluarga mengaktifkan koperasi wartawan, mengaktifkan IKWI dengan menggelar arisan keluarga wartawan , membantu anggota dan pengurus PWI yang terkena musibah . Bidang kerja sama menjajaki kerja sama dengan Pemkab dan pemko untuk mengadakan kaplingan tanah dan rumah subsidi bagi wartawan anggota PWI. Kerja sama dengan media menggelar journalist goes to campus.
Tidak kalah penting yaitu , ujar Firdaus mengaktifkan SIWO PWI dengan melakukan event rutin bagi wartawan dan menggelar multi event di daerah sekaligus jadi ajang seleksi atlet wartawan untuk ikut PORWANAS. Satu hal membuat pendukung Firdaus yakin, Firdaus memiliki slogan mantap melangkah yakin usaha sampai .