Gambar_Langit Gambar_Langit

‘Bandit Meresahkan’ Ditembak Petugas

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Jan 2020 14:32 0 133 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel –

Komitmen Kapolrestabes Palembang dalam memberantas penyakit masyarakat yang meresahkan, masih terus dilakukan Satuan Reskrim Polrestabes Palembang. Terbukti, tiga dari empat pemain curanmor dan begal, Wulandari (25), Jumhaidir alias Jum alias Boy (26), Slamet Riadi alias Adi (27) dan Aldo (26), berhasil dilumpuhkan dengan butiran timah panas anggota Satuan Reskrim Polrestabes Palembang, pimpinan Iptu Tohirin dan Aiptu Agus Akbar, Selasa (07/01/2020).

“Mereka berempat ini merupakan bandit yang meresahkan masyarakat, khususnya begal dan pencurian dengan pemberatan. Dari keempat tersangka ini tiga diantaranya kita lumpuhkan dengan butiran timah panas. Kini kami masih terus kembangkan kasusnya, mengingat banyaknya laporan masyarakat yang menjadi korban begal ataupun pencurian sepeda motor,” jelas Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim, AKBP Nuryono dan Wakasat, Iptu Marwan saat press release di Aula Polrestabes Palembang.

Modus yang digunakan tersangka ini, tidak lain mengawasi korban, lalu menghentikan ditengah jalan, lalu mengancam dengan senjata tajam dan barulah membawa atau meminta harta benda milik korban, seperti sepeda motor dan dompet.

“Dari kejadian ini, kita turut menyita sepatu, pakaian yang digunakan saat beraksi, dompet dan rekaman CCTV yang terpasang dilokasi, sebagai bukti penguat kita. Kini kita masih kejar terus rekanannya yang lain,” jelas Anom, kepada awak media.

Keempat tersangka itu tidak lain, dua berdomisili warga Jalan Tembok Batu RT 01 RW 01 Kelurahan Sungai Rebo, Jumhaidir (26) dan Slamet Riadi (27), Wulandari (25) warga Perumahan Pemkot Blok V No 26 Kecamatan Gandus dan Aldo (26).

Kepada petugas, tersangka Jumhaidir mengaku baru kali ini melakukan pencurian sepeda motor.

“Baru kali ini mencuri, sebab tidak ada kerjaan sejak berenti di kilang. Saya pinjam kunci T dari adik saya. Dengan minta bantuan Slamet, kami berikan upah Rp 1,2 juta,” jelasnya.

Sementara, tersangka Slamet mengaku dirayu Jumhaidir.

“Awalnya saya tidak mau, tapi dia terus merayu dan menjanjikan bagian lebih besar. Tergiur, saya ikuti saja,” tukasnya. (sel) 

LAINNYA