Beni: Koperasi Punya Mamfaat Ekonomis

waktu baca 2 menit
Selasa, 11 Des 2018 11:30 0 197 Redaktur Pelita Sumsel

SUNGAI LILIN, Pelita Sumsel – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan terus mendukung setiap usaha yang mempunyai prospek demi mensejahterakan masyarakat, terutama dalam usaha percepatan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin.
“Visi kami Muba Maju Berjaya 2022 lebih meninikberatkan pada ekonomi kerakyatan sebagai wujud untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat sehingga penurunan angka kemiskinan lebih cepat teratasi”, kata Wakil Bupati Muba Beni Hernedi saat Bersilaturahmi dengan Pengurus KUD Mukti Jaya Kecamatan Sungai Lilin, Senin (10/12/2018).

Beni mengatakan keberadaan koperasi sangat dibutuhkan sebagai salah satu pilar pelaku ekonomi. disamping bertujuan membantu mensejahterakan anggotanya, juga berperan mendidik anggotanya untuk mengenal koperasi secara mendalam.
“Kita menyadari bahwa ada manfaat ekonomis yang diberikan koperasi terhadap anggotanya. untuk itu hendaknya setiap anggota dapat memahami hak dan kewajibannyq serta kepengurusan wajib mengembangkannya”, ungkapnya

Beni juga mengapresiasi Kepengurusan dan Anggota KUD Mukti jaya yang telah menunjukan kemajuannya dan kekompakan menjalan tupoksi dengan baik. “penghargaan yang di terima selama ini hasil kerja keras saudara semua, jadi saya minta ini harus menjadi motivasi dalam melakukan pembinaan terhadap masyarakat”, harapnya.

Sementara itu Ketua Pengurus KUD Mukti Kata Bambang Gianto Mengatakan Sejak berubah menjadi Koperasi Produsen Jelapa Sawit, KUD Mukti Jaya tumbuh berkembang dengan baik. Ini tampak dari jumlah anggota yang terus bertambah, juga dari omzet koperasi.

“Tantangan kami petani KUD Mukti Jaya 2 tahun lalu mereplanting pohon kelapa sawit telah dibantu Pemkab Muba sehingga mendapat bantuan pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS)”, ucapnya

Lanjutnya bahwa program replanting sangat bermanfaat bagi petani sawit yang sangat mendukung keberlanjutan usaha perkebunan rakyat.

“Saya membayangkan jika tanaman sawit warga tidak memperoleh program replanting dari Pemerintah sementara produktifitas sudah menurun karna usia dan pada akhirnya tidak akan produktif lagi, tentu petani sawit akan mengeluarkan biaya sendiri untuk penebangan, biaya pembelian bebit, biaya tanam dll. ini sudah diberikan uang Rp 25 Juta dan juga pembinaan dari Dinas Perkebunan, Pemerintah sudah sangat membantu,” tegasnya. (mda)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA