Menhub: LRT Harus Jadi Life Style

waktu baca 3 menit
Rabu, 1 Agu 2018 18:00 0 154 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Sosialisasi bertajuk ” Payo Naik LRT, Life Style Baru Wong Kito” yang digelar Rabu (1/8) di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, membludak dihadiri ribuan peserta dari berbagai kalangan. Moment ini tak disia-siakan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi untuk mengajak masyarakat Palembang segera menjadikan LRT Palembang sebagai gaya hidup masa kini.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara pembuka dalam acara sosialisasi. Selain Menhub, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna dan perwakilan Kapolda Sumsel juga ditunjuk menjadi pembicara yang dimoderatori Guru Besar FE UI Prof Rhenhald Kasali.

Dijelaskan Menhub, Budi Karya Sumadi, pembangunan transportasi massal yang modern ini sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi yang ingin memberikan layanan maksimal kepada rakyat Indonesia utamanya Sumsel Palembang. ” Kalau bicara soal LRT, pak Presiden selalu bicara berilah kebahagiaan pada masyarakat dan layanan,” ujarnya menirukan.

Rencananya kata Menhub, LRT yang merupakan angkutan massal akan diragamkan dengan angkutan lain. LRT ini dibangun pemerintah agar orang perkotaan tidak lagi terkendala macet. Karena itu diapun mengajak masyarakat untuk mulai meninggalkan angkutan pribadi dan beralih ke angkutan massal.

“Palembang sudah jadi model dan kita tidak ingin LRT dimanfatkan sekarang saja tapi harus continue dan jadi life style. Ini harus menjadi life style seperti kita pakai gadget. Dan kita juga harus bangga karena 80% ini karya anak bangsa,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin memaparkan, LRT ini dibangun dengan alasan yang kuat karena sesuai survei Kota Palembang diprediksi akan macet total pada 2020. Permasalahan ini solusinya antara lain MRT, Bus Trans dan LRT.

“Ini alasan utana saat saya presentasi ke Presiden dengan waktu 7 menit. Jangan sampai kita terlambat seperti Jakarta. Yang kedua transportasi ini untyk atlet dan official saat Asian Games dari airport ke Jakabaring. Makanya saya pilih LRT,” ujarnya.

“Alhamdulillah sekarang jadi kenyataan, LRT pertama di Indonesia 23 Km selesai dan beroperasi. Dampaknya luar biasa selama 3 tahun jalan kita hancur semua karena pembangunan ada 4 ruas jalan tol, 2 Jembatan Musi, Fly Over, dan Underpass serta rumah sakit internasional,” jelasnya.

Tak hanya itu, sejak ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games pènerbangan pun mengalami peningkatan menjadi 40 kali sehari ke berbagai kota besar di Indonesia. Tamu-tamu baik dalam dan luar negeri serta anggota DPR dan DPD pun berdatangan ke Palembang.

“Tamu ini belanja songket dan pempek. Sehari bisa 7 ton pempek keluar. Jadi dampaknya memang luar biasa,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Pengamat Transportasi Perkotaan Yayat Supriyatna Palembang patut berbangga karena sudah menjadi koya dengan revolusi transportasi. Secara tidak langsung diapun mengakui kalau dengan adanya LRT Palembang sudah menjadi kembaran Kota Jakarta.

“LRT ini bikin branding kota naik, kebanggan kotanya juga naik. Tapi yang paling oenting dari semua itu LRT ini adalah struktur yang membanvun kultur. Dengan LRT kebiasaan masyarakat juga akan berubah. Kalau dulu naik angkot masih merokok dengan LRT tentu tidak lagi,” ujarnya.

Diapun memprediksi Kota Palembang akan semakin menarik. Terlebih tarif yang akan dikenakan sangat murah sehingga memancing orang datang bahkan berinvestasi.

“Intinya kita harus siap dengan segala perubahan, karena yang tidak siap dengan perubahan akan ditinggalkan,”tutupnya. (ril)

LAINNYA