Targetkan Inflasi Meningkat Pesat Lagi
Kepala BPS Sumsel Yos RudiansyahPalembang, Pelita Sumsel-Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan hari ini kembali menampilkan berita statistik di Sumatera Selatan di kantor BPS Sumsel di Jl. Anwar Sastro. Senin (02/10/2017).
BPS Sumsel sendiri telah mendapatkan informasi bahwa Imflasi yang ada di Sumatera Selatan pada posisi di bulan September 2017 mengalami Deflasi, artinya – 0,13 sementara untuk nasional + 0,13 jadi sangat berlawanan arah. “Tetapi secara komulatif Imflasi yang ada di Sumatera Selatan ini masih cukup rendah yakni 1,85 % maknanya yir on yir 3%. Maknanya apa yang menjadi target pemerintah yang harus di capai 3 sampai 5%. Jadi untuk dibulan Oktober, November, Desember kemungkinan besar akan tercapai,” Ujarnya.
Kepala BPS Sumsel Yos Rudiansyah menerangkan, untuk di sektor yang kedua ini yakni sektor Ekspor dan Impor untuk Ekspornya Sumsel pada bulan Agustus 2017 mengalami naik yakni 2,48% sedangkan untuk di Impornya mengalami penurunan yakni 8,28%. Secara umum komuditas andalan yang ada di Sumatera Selatan yakni Karet, Batu Bara, Minyak sedangkan negara sasaran Ekspor Sumatera Selatan yakni Tiongkok, USA, dan India.
“Kemudian Impor komuditas yang biasa kita impor itu berupa Mesin dan Pesawat mekanik itu banyak dari Tiongkok, India dan Malaysia. Disamping barang modal Sumsel jg kami catat mengimpor bahan baku dan penolong untuk kelanjutan menghasilkan produk – produk akhir, yang di proses di perusahan yang ada di sumsel hal ini merupakan hal positif sehingga menghasilkan meningkatkan ekonomi yang ada di Sumatera Selatan,” Jelasnya.
Lebih lanjut, Untuk di sektor yang ketiga yakni di sektor nilai tukar petani pada bulan September 2017 naik cukup tinggi 2,16% sedangkan untuk NTPnya di bawah 100, namun secara umum itu sudah sangat meningkat. “Sedangkan di sektor lainnya tentang wisatawan di Sumsel sudah meningkat 15% pada bulan Agustus di banding Juli 2017. Kita pantau melalui Bandara SMB II. Sedangkan Indikator lainnya Indeks Demokrasi Indonesia Sumsel untuk indikator ini sendiri mengalalami kanaikan yakni 79,81 ditahun 2015 menjadi 80,95 untuk levelnya sangat baik dan meningkat,” Tutupnya. (Daud
Pos terkait
Pos Terbaru
