Palembang, Pelita Sumsel – Menindaklanjuti surat rekomendasi Polda Sumsel, Pol PP Palembang melakukan penyegelan tempat hiburan malam (THM) Dharma Agung (DA) Club 41, Selasa (08/04/2025).
Penutupan terhadap THM DA Club 41 Palembang dengan dasar belum melengkapi sejumlah administrasi perizinan operasional untuk usaha diskotik.
Asisten 1 Pemkot Kota Palembang Heri Apriadi, mengatakan penutupan Dharma Agung ini tidak ada izinnya.
“Sudah kita himbau kepada pemiliknya tapi tidak juga dilaksanakan jadi kita segel hari ini sampai dia mau mengajukan izinnya sesuai prosedurnya,” ungkap Heri.
Heri menyebut, DA Club 41 dapat kembali beroperasi seandainya telah melengkapi perizinan yang sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kita masih memeberi kesempatan kepada masyarakat yang mau mengajukan izin tapi sesuai prosedur dan ada tahapan-tahapannya, “tegas Heri
Sementara itu terkait penutupan sementara THM DA Club 41 oleh Pemkot Palembang,
Manajemen Dharma Agung buka suara
Menurut Hafis Al Hakim SH kuasa hukum dari manajemen Dharma Agung menanggapi dengan memastikan pihaknya dalam waktu dekat akan melengkapi berkas perizinan yang membuat tempat usaha kliennya itu ditutup sementara.
Hafis menjelaskan sebetulnya kliennya telah melengkapi perizinan yang disebut belum dilengkapi DA Club 41.
Namun memang diakuinya hingga kini perizinan operasional yang saat ini tersistem secara online belum juga terverifikasi.
” Untuk penyegelan itu kita ikuti saja, untuk masalah perizinan itu kan sekarang melalui online dari situs web oss dan beberapa tahun sekarang itu selalu berubah dan ada terkendala pada saat kita mau mengupload web ini sedang maintenance yang sangat luar biasa,” tuturnya.
Hafis menyebut menejemen Dharma Agung hingga saat ini masih melakukan upaya agar perizinan yang telah di unggah tersebut segera diverifikasi.
“Kita sesegerakan mungkin karena dalam web itu untuk verifikasi kita hanya bisa menunggu,” sebutnya.
Terlepas, itu akibat penyegelan kembali terhadap tempat hiburan milik kliennya itu juga begitu berdampak terhadap pendapatan dari usaha kliennya.
“Sebab banyak karyawan kami akhirnya tidak bekerja dengan penyegelan ini,” tutupnya.