Palembang, Pelita Sumsel- Sebanyak 450 jemaah haji Debarkasi Palembang tiba di Palembang, Minggu (23/06/2024) siang. Kedatangan jemaah asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Kota Palembang ini disambut pihak keluarga jemaah masing – masing.
Kakanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwan menjelaskan, jemaah haji kloter 1 kembali dengan jumlah lengkap, sama seperti saat berangkat, yakni 450 jemaah. Kloter 1 tiba di Bandara SMB II Palembang siang ini sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut di Aula Asrama Haji Sumsel sekitar pukul 11.00 WIB.
“Keberangkatan Kloter 1 dari Jeddah sempat mengalami keterlambatan (delay) yang cukup panjang karena ada kendala teknis Saudi Airlines. Alhamdulilah jemaah haji dilayani dengan baik, mereka diinapkan di hotel transit dekat bandara. Keterlambatan ini juga berdampak pada jadwal kedatangan kloter 2 dan 3 yang juga mengalami penyesuaian karena masih menggunakan registrasi pesawat yang sama. Insya Allah mulai kloter 4, jadwalnya sudah kembali normal sesuai rencana,” jelas Syafitri.
Syafitri juga mengaku bersyukur, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan sukses. Indikatornya antara lain, pertama pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.
Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Mekkah.
Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk perlindungan jemaah dan bimbingan ibadah. Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia.
“Ini jelas bukan tugas mudah. Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setelah sebelumnya diterapkan pada 2022,” ungkapnya.
Indikator ketiga, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina. Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah.
“Ada beberapa dinamika di Mina itu menjadi bagian yang akan dievaluasi. Wilayah Mina jelas batasannya dan sangat terbatas. Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” terang Syafitri.
Untuk informasi, jemaah haji setelah tiba di Asrama Haji akan mengikuti prosesi pelepasan di Aula Asrama Haji. Mereka akan menerima paspor, air zam-zam masing-masing lima liter, dan pengarahan dari bidang kesehatan terkait masa berlaku kesehatan.
Setelahnya, jemaah haji dapat langsung kembali ke daerah masing-masing. Selama menunggu jemputan keluarga atau keberangkatan ke daerah, pihak Asrama Haji menyiapkan akomodasi berupa kamar kepada jemaah haji.