Pengamat Sebut Cawako Palembang Minim Gagasan

waktu baca 2 menit
Selasa, 19 Mar 2024 21:53 0 132 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel- Walaupun sudah banyak nama baru bermunculan, tapi para kandidat Walikota masih minim gagasan dalam membangun Palembang.

Karenanya perlu dibuat debat terbuka untuk menggali ide dalam mengatasi beragam persoalan klasik yang terjadi seperti banjir bila curah hujan tinggi, masalah parkir dan lalu lintas. Jadi cukup aneh kalau tiba-tiba saja muncul kandidat yang tidak mengandalkan gagasan dan pengalaman.

“Seakan turun begitu saja dari langit dengan statemen ingin menjadi Walikota Palembang. Sementara tidak memiliki track record yang cukup. Janganlah hina dan rendahkan masyarakat Palembang dengan semata-mata mengandalkan finansial,” ungkap Kemas Khoirul Mukhlis, pengamat politik, Selasa (19/3/2024).

Ditambahkannya, Palembang merupakan Kota Metropolitan yang memiliki problematika tersendiri. Sehingga dibutuhkan sosok yang berpengalaman dalam pemerintahan. Menurutnya, Harnojoyo saja yang sebelumnya Ketua DPRD Palembang tak terbilang sukses dalam memimpin Palembang.

“Sangat banyak pekerjaan rumah yang menanti Walikota mendatang. Lihat saja bagaimana kawasan Tengkuruk yang dulu pernah rapi, tetapi bagaimana dengan kondisi sekarang? Belum lagi masih banyaknya kawasan yang akan tergenang tinggi kalau hujan. Ini kan problem yang harus diatasi dan dibereskan Walikota,” katanya

Mengenai peta politik yang ada, Mukhlis menganggap nama-nama seperti Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda cukup memadai menjadi pemimpin Kota Palembang yang akan datang. Mereka ini menurutnya bisa unggul asalkan tepat dalam memilih calon Wakil Walikota nantinya yang mungkin berasal dari legislatif atau kalangan usaha.

“Kan banyak juga dari kalangan usaha seperti Oyong Damiri dan Andi Asmara. Keduanya jika bersedia saya rasa cukup mumpuni untuk menjadi Wakil Walikota nantinya,” imbuh mantan Ketua KPU Palembang ini.

Begitu juga kandidat yang datang dari Parpol seperti Yudha Pratomo, bisa saja berkesempatan menang namun harus berpasangan dari kalangan birokrat atau legislatif. Silakan saja berkompetisi namun ide dan gagasan harus juga teruji.

Mukhlis mengharapkan adanya ruang debat dan uji kapasitas secara terbuka antar kandidat nantinya. Sehingga masyarakat benar-benar mengetahui kapasitas calon yang akan didukung. Debat yang dilaksanakan KPU menurutnya harus diubah format sehingga akan tergali dengan maksimal konsep apa yang akan ditawarkan para kandidat tersebut. (DN)

LAINNYA