Hadiri Sosialisasi Pencegahan Stunting, Dr Sheila Noberta Ingatkan Pentingnya Pencegahan Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

waktu baca 3 menit
Selasa, 18 Okt 2022 13:17 0 192 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten OKU Timur dr. Sheila Noberta, SpA, MKes ikut menghadiri kegiatan sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita bagi ibu hamil dan bagi calon pengantin. Yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten OKU Timur. Selasa (18/10) di Ruang Bina Praja Kantor Bupati OKUT.

Ketua Dekranasda Kabupaten OKU Timur Ini juga tampak memberikan pemahaman kepada para peserta sosialisasi, terhadap pentingnya pencegahan Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Bayi.

“Karena waktu terbaik mencegah stunting sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun (1000 HPK),” terang dr. Sheila.

Dilanjutkannya, dalam periode Pengasuhan 1000 HPK merupakan periode kritis dalam perkembangan bayi. Seperti perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, metabolisme, kemampuan kognitif belajar, kekebalan tubuh, stunting, diabetes, obesitas, jantung, pembuluh darah, kanker stroker dan disabilitas.

“Maka strategi yang perlu dilakukan, pemberian makanan tambahan (PMT) ke ibu hamil, balita, pemberian table tambah darah ke ibu hamil dan remaja putri, pemberian asi eksklusif, pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian imunisasi, vitamin A. Serta lingkungan sehat, asupan gizi yang baik,” ujarnya.

Dia menambahkan, Kesimpulannya 1000 HPK merupakan jendela peluang emas menghasilkan SDM berkualitas. Bila keadaan gizi dan kesehatan pada periode ini optimal dampak negatif jangka panjang dapat dicegah.

Dengan cara, makanan pendamping ASI itu diberikan setelah usia 6 bulan dan teruskan ASI sampai usia 2 tahun. Usia 0-6 Bulan lakukan inisiasi menyusui dini, asi eksklusif pantau perkembangan bayi seperti berat badan, panjang badan dan lingkar kepala, imunisasi dasar. Untuk Ibu hamil, diberikan Asupan nutrisi seimbang, ANC minimal 4 kali selama hamil, minum tablet Fe untuk pertumbuhan plasenta dan hemoglobin, hindari rokok, alkohol dan kafein.

“Dan terakhir bagi remaja, pemberian Asupan gizi harus seimbang untuk mencegah kurang gizi. Cegah anemia dengan pemberian tablet FE,” imbuhnya.

Sementara Plt Kepala DPPKB OKU Timur Adrian Helmi mengatakan, fokus penurunan dan pencegahan Stunting ini bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten namun ini juga menjadi agenda Pemerintah Pusat dan Provinsi. Tujuannya agar menyiapkan Sumber Daya Manusia kita kedepan semakin unggul dan berkualitas.

“Untuk kita fahami bersama, Stunting itu bisa diatasi agar tidak menjadi Stunting. Dikoreksi diseribu hari kehidupan pertama bayi. Bayi lahir sampai usia 2 tahun bisa dilakukan modifikasi, intervensi agar tidak menjadi Stunting. Saya harapkan peserta yang mengikuti pelatihan ini agar kedepan ikut mensosialisasikan ke masyarakat. Agar upaya kita dalam penurunan sekaligus pencegahan Stunting di OKU Timur tercapai. Sehingga kelak terciptanya SDM di OKU Timur yang unggul dan berkualitas,” tambahnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Sub Koordinator BKBA dan Lansia BKKBN Wilayah Sumsel Berdita, dan Widya Iswara BKKBN sumsel M Jumliadi. Serta para kader KB, pengelola program PKB, PLKB. (fah)

LAINNYA