Jakarta, Pelita Sumsel – Dua nama yakni Beni Hernedi dan Lucianty Pahri saat ini unggul dari beberapa nama yang digadang-gadangkan akan maju pada pilkada kabupaten Musi Banyuasin yang akan digelar 27 Nopember 2024.
Beni Hernedi yang sekarang menjabat Plt Bupati Muba dan Lucianty Pahri yang berprofesi sebagai pengusaha sudah menunjukkan angka tingkat kedikenalan (popularitas), kedisukaan (akseptabilitas) yang tinggi di masyarakat Muba. Demikian juga dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas), dua nama ini juga sudah dipilih masyarakat baik secara spontanitas dan secara tertutup dalam simulasi pertanyaan survei.
Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, M. I. Kom, Pol ketika dibincangi melelui telepon seluler, Senin (14/3).
“Ada 23 nama calon yang kami survei yakni Amiri Arifin, Abusari, Apriyadi, Beni Hernedi, Edi Herianto, Lusianti Pahri, M. Nasir, Sumarno, Sugondo, Uzer Effendy, Kartika Sandra D, H. Rabik, Uzer Effendi, Ahmad Toha, Yudha Novanza Utama, Eva Susanti, Yusnin, Richard Cahyadi, Rahidin H Anang, MF. Ridho, Diza Febrhomi, Fatra Radeyansyah dan Endi Susanto. Dua nama yakni Beni Hernedi dan Lusianti Pahri sudah menunjukkan modal politik yang cukup kuat baik dari popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas. Popularitas Beni Hernedi angkanya 91 % dan akseptabilitasnya 84 %. Sementara popularitas Lusianti Pahri diangka 62 % dan akseptabilitas 83 %. Kalau elektabilitas kedua nama tersebut sudah berada di angka dua digit dari berbagai simulasi elektabilitas yang kita lakukan. Beni Hernedi diurutan pertama seemntara Lusianti Pahri diurutan kedua. Beni Hernedi dan Lusianti Pahri saat sekarang (survei digelar) unggul dari nama-nama calon lainnya. Untuk angka pastinya, saya tidak ingat, nanti akan saya infokan lagi. Sedangkan untuk calon wakil bupati, nama Apriyadi yang sekarang menjabat sekda Muba menduduki peringkat teratas dari berbagai simulasi pasangan calon yang dilakukan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan nantinya ada nama-nama calon lain yang akan melejit elektabilitasnya bahkan bisa menyalip dua nama tersebut,” ungkap mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini dengan lantang.
Beni Hernedi dan Lucianty Pahri, lanjut lulusan summa cumlaude magister ilmu politik ini memprediksi akan lebih gencar menaikkan ritme gerakan untuk terjun langsung ke masyarakat baik dari tim sukses, tim pendukung dan calon itu sendiri. Penambahan angka elektoral demi menjaga stabilitas serta menaikkan elektabilitas sebagai modal utama untuk unggul dari calon lain dipastikan wajib dilakukan Beni Hernedi dan Lusianti Pahri untuk mempelebar interval elektabilitas dengan calon lainnya. Pekerjaan Rumah (PR) Beni Hernedi dan Lusianti Pahri adalah meraih simpati pemilih, bukan lagi menaikkan popularitas dan akseptabilitas. Setiap calon akan menaikkan lebih gencar lagi frekuensinya untuk meraih simpati masyarakat. Temuan survei juga menunjukkan, masyarakat lebih banyak ingin mengenal calon-calon pemimpinnya jauh sebelum pilkada digelar.
“Salah besar kalau ada calon yang beranggapan bahwa untuk meraih simpati masyarakat harus bergeraknya menjelang pilkada di gelar. Temuan survei menunjukkan, masyarakat Muba inginya mengetahui calon pemimpinnya jauh sebelum pilkada digelar. Persepsi masyarakat Muba menghendaki pemimpinnya mendatang sudah sangat rasional,” terang mantan auditor survei capres partai Demokrat ini.
Lebih lanjut lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) menambahkan, peran dari calon wakil bupati sangat menentukan bagi siapa saja yang akan maju sebagai orang nomor satu di Muba. Temuan survei menunjukkan, lebih dari 50 % masyarakat menghendaki calon bupati kabupaten Muba mendatang berasal dari kalangan birokrat. Tarikan elektoral calon wakil bupati akan sangat menentukan kuat atau lemahnya angka elektabilitas serta daya gedor elektabilitas untuk calon bupati Muba mendatang.
Survei di gelar 2-12 Maret 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 420 responden (42 desa/kelurahan) yang tersebar secara proposional di 15 kecamatan Kabupaten Muba. Tingkat kesalahan (marjin of error) +/_ 5 % dengan melibatkan peneliti lapangan semuanya dari Kota Palembang berstatus mahasiswa.