Ledekan Kapal Jukung di Sungai Musi Satu Meninggal 

waktu baca 2 menit
Selasa, 2 Apr 2024 23:10 0 108 Redaktur Romadon

 

Palembang, Pelita Sumsel- Dari hasil penyelidikan dari pihak Polrestabes Palembang, meledaknya kapal jukung yang disertai kobaran api, hendak melakukan pengambilan BBM di SPBB terapung yang ada di kelurahan 3-4 ulu.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengatakan saat kejadian SPBB itu tutup, Kapal Jukung berada disitu, kurang lebih pukul 8 malam WIB, pihaknya mendengar dentuman keras yang teryata setelah datang ke TKP terjadi terbakar di TKP tersebut.

Menurutnya akibat kejadian tersebut ada empat orang yang menjadi korban merupakan awak dari kapal jukung tersebut.

Terdiri dari Dedi selaku pemilik jukung, Askolani selaku serang jukung, serta dua awaknya Ndut dan Krisna.

“Dedi dan Krisna dalam kondisi kritis dirawat di RS AK Gani, dan Askolani meninggal dunia diketemukan di dekat KPPP Boombaru, sementara ABK atas nama Ndut belum ditemukan, ini tengah kita lakukan pencarian,” tegas Kapolrestabes.

Selain itu dari hasil olah TKP ditemukan jangkar dari Kapal Jukung dan serpihan kayu yang terpental hingga ke atap SPBB terapung tersebut.

Masih dikatakannya, dari SPBB terapung itu yang mengalami rusak parah pada bagian kanan yang berada lebih dekat dengan posisi Kapal Jukung tersebut berlabuh.

Dan dari hasil keterangan saksi disimpulkan, Jukung Bintang Kejora itu memang biasanya difungsikan mengangkut BBM jenis pertalite dan solar untuk didistribusikan ke daerah pelosok yang tak terjangkau oleh SPBU.

“Kami simpulkan sementara ledakan berasal dari kapal tersebut, sehingga dengan ledakan kapal tersebut yang notabenenya berisi BBM baik itu pertalite solar membawa dentuman yang keras sehingga merusak beberapa bagian yang ada di SPBB,” tegasnya

Ia juga menegaskan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan termasuk mensterilkan TKP mengingat SPBB tersebut masih menyimpan BBM baik itu jenis solar sebanyak 20 ton dan pertalite 70 ton.

“Namun BBM tersebut tidak diambil, yang tadinya kita perkirakan dapat menjadi ledakan kedua, penjelasan dari pihak Pertamina tidak berbahaya, dan tetap kita lakukan sterilisasi di TKP,” tutupnya

LAINNYA