ketua FKPT Sumsel Himbau Warga Jangan Mau di Adu Domba

waktu baca 3 menit
Senin, 28 Feb 2022 13:38 0 197 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel – Terorisme merupakan sebuah kejahatan yang sangat berbahaya. Bersama dengan kasus korupsi serta narkoba, kejahatan ini termasuk kedalam kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime), sehingga butuh penangangan secara serius dan keterlibatan semua pihak dalam menyelesaikan masalah ini.

Dalam wawancara Eksklusif di kanal Youtube -Riza Vahlevi – Catatan Jurnalis https://youtu.be/ipEFmWDO00g berjudul “Bahaya Ilmu Cuci Otak Terorisme-Gebrakan FKPT Sumsel”

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan, Ahmad Romi Afriansyah lantang menyampaikan bahaya laten terorisme menyasar ke kalangan anak muda, hal ini tidak dapat dibiarkan. Sebagai komponen bangsa harus Bersama-sama memerangi hal tersebut.

“Saya benci teroris !!! karena terorisme ini merupakan kejahatan luar biasa, perusak komponen yang ada anak bangsa, mulai dari orang yang tidak berpendidikan sampai orang yang bergelar professor sekalipun, dari mereka orang sipil sampai mereka orang yang ada di militer semuanya bisa dirusak oleh teroris atau faham radikalisme ini,” ungkap Romi.

Disampaikan Romi, pembentukan FKPT merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh BNPT dalam mencegah terorisme di seluruh Wilayah Indonesia dengan tujuan untuk menghimpun dukungan masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan terorisme dengan berbasiskan penerapan nilai-nilai kearifan lokal dari masing-masing daerah.

“Ditangkapnya teroris di kecamatan Lubai Muara Enimm, bahkan delapan pelaku tersebut terpapar adalah anak-anak. Bahaya !!! sangat mengerikan ini, ini tidak main-main, mereka dilatih untuk menembak, dipersenjatai, karena jaringan terorisme ini jaringan internasional.  Anak-anak in ikan polos, kepribadian mereka polos, mudah dipengaruhi,” tambah Romi.

“Faham radikalisme sangat mudah masuk, apalagi di zaman sekarang ini, kalua kita lihat jiwa nasionalisme kita mulai luntur, kerana sejak setelah zaman reformasi semua sudah bebas. Hasil surpey BNPT RI 45 persen penyebab radikalisme dan terorisme ini adalah soal agama bukan masalah kemiskinan,” terang Jurnalis Senior ini.

“Terorisme ini berbagai macam cara, asal muasal dari Kawasan timur tengah yang membawa orang-orang Indonesia yang kemudian dilatih, di didik, dirusak pikirannya dengan doktrin di cuci otak semua dan akhirnya membuat sebuah jaringan terorisme di Indonesia dengan berbagai macam faham-faham yang dapat memecah belah NKRI,” pungkas Romi

Sebagai ketua FKPT Sumatera Selatan, Romi Afriansyah menghimbau kepada masyarakat jangan mau di adu domba.

Nasionalisme kita tumbuhkan, kita NKRI merah putih kita, harus bangga Garuda di dada kita, harus bangga kita orang Indonesia. Indonesia ini adalah negeri yang cinta damai dan ini sudah diwariskan oleh nenek moyang, menjadi orang yang kasih sayang, toleransi menghargai siapapun saudara kita. Dari agama apapun, dari suku apa pun, dari budaya apa pun, kerana kita Bhineka Tunggal Ika. Karena banyaknya suku, banyaknya budaya, asiik jadinya bung Eja dan ini jangan dirusak.

LAINNYA