Cerita Ardhelia Muthia Zahwa Saat Ditunjuk Sebagai Paskibraka Istana Negara

waktu baca 2 menit
Sabtu, 21 Agu 2021 13:47 0 202 Redaktur Romadon

 

Jakarta, Pelita Sumsel – Jerih payah Ardhelia Muthia Zahwa ketika ditunjuk sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Pembawa Baku Bendera pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2021 akhirnya terbayar lunas. Ia sukses menunaikan tugasnya.

Ketertarikan sosok Ardhelia Muthia Zahwa untuk menjadi Paskibraka pada agenda rutin Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) setiap tahunnya dimulai semenjak ia berumur cukup belia.

Tepatnya, ketika ia menginjak tingkatan Sekolah Dasar (SD). Pada saat itu, Ardhelia kerap kali antusias terhadap pelatihan baris berbaris yang menjadi pilihan ekstrakurikulernya di sekolahnya kala itu. Dengan tekun, ia menghadiri setiap pertemuan yang mengajarkan berbagai teknik baris-berbaris yang kerap diperagakan pada saat upacara bendera.

“Awalnya saya mengikuti Paskibraka dari semenjak bangku SD,” kata Ardheklia dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk “Cerita Pengibar Bendera” pada
Jumat (20/8/2021).

Ia pun tetap mengasah kemampuannya dalam baris berbaris ketika menginjak di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di sini ia memilih ekstrakurikuler yang melatihnya dalam teknis baris berbaris. Dengan tekun ia jalani pada masa itu untuk mempertajam kemampuannya baris berbaris.

Bermodalkan, kemampuan baris berbaris yang diasah melalui ekstrakurikuler itu pun, rupanya membuah hasil yang manis. Ketika menginjak tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) Ardhelia pun mantap mengikuti seleksi Paskribraka untuk Upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76 di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2021.

Tak disangka, ia pun lolos ke berbagai tingkatan yakni dari tingkatan Kota Medan, lolos ke tingkatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan pada akhirnya lolos seleksi untuk Paskibraka tingkat nasional. “Alhamdulillah banget saya memang dari dari kecil sudah ada rasa keinginan untuk bisa sampai nasional,” imbuhnya.

Merasa dipercaya mewakili daerahnya, ketika menjalani sebagai Paskribara di Istana Negara, ia pun menjalankannya sesuai dengan aturan tata tertib yang telah ditentukan. Memulai aktivitas pelatihan Paskibra setiap hari pukul 04.00 WIB setiap hari mewarnai kesehariannya setiap hari. Kemudian, selesai ketika sore hari yakni sekitar pukul 17.00
WIB.

Dalam rutinitas itu pun, ia selalu menjalankan dengan sepenuh hatinya. Ada nasihat dari sang ibu yang kerap menjadi motivasinya menjalankan kegiatannya itu. Pesan inilah yang membuat sosok Ardhelia pantang menyerah menjalankan setiap rutinitas
kala menjalani pelatihan Paskibraka di Istana.

“Harus yakni bisa dan bisa sampai tingkat nasional,” pesan Ibu Ardhelia yang selalu diingatnya. (Ril)

LAINNYA