Kementerian Kominfo Adakan Program Literasi Digital di 77 Kota/Kabupaten Area Sumsel ll

waktu baca 5 menit
Rabu, 28 Jul 2021 12:23 0 164 Redaktur Romadon

 

Kayuagung Pelita Sumsel – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu H. Iskandar S.E., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DWI WAHYUDI, SE (Pengurus Wilayah RTIK Indonesia), pada sesi Kecakapan Digital. Dwi memaparkan tema “TREN PEKERJAAN DAN USAHA DI ERA DIGITAL”. Dalam pemaparannya, Dwi menjelaskan beberapa perkerjaan yang banyak dibutuhkan di era digital antara lain, social media specialist, desain grafis, content writer, data analyst, video creator, dan desain website. Sumber penghasilan baru seperti, youtuber, blogger, podcaster, influencer, KOL, dan selebgram. Tips anti nganggur dapat dilakukan dengan cara, tekadkan niat dan selalu berdoa, belajar dan berlatih mengembangkan diri sesuai keahlian dasar dan hobi, serta mempelajari potensi dari berbagai referensi dan literasi.
Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, JUMADI, SPD (Pengurus Wilayah RTIK Indonesia). Jumadi mengangkat tema “DUNIA MAYA DAN REKAM JEJAK DIGITAL”. Jumadi membahas digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi secara sistem operasi digital. Fungsi media sosial sebagai, alat komunikasi, alat dagang, alat penyimpanan, alat berjejaring, alat pemasaran, dan alat berbagi pengalaman. Manfaat media sosial dalam bisnis diantaranya, pelanggan dimudahkan, promo berlimpah, saling bantu sesama, dan bukti sosial.

Tren media sosial meliputi, tiktok, youtube, instagram, twitter, facebook, dan lain sebagainya. Rumus bertahan hidup di masa pandemi ialah asah terus kemampuan abad 21 seperti, berpikir kritis dan penyelesaian masalah, kreatif dan inovatif, komunikasi, dan kolaborasi. Bangun jejak digital dari sekarang mengenai narasikan diri dan aktivitas, serta buat konten sesuai dengan kemampuan dan audience.

Sesi Budaya Digital oleh, TUTI ALAWIYAH, Dosen FKIP Pendidikan Bahasa Indonesia, memberikan materi dengan tema “PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI DUNIA DIGITAL”.

Tuti membahas bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Bahasa Indonesia memiliki fungsi secara umum dan khusus. Fungsi bahasa secara umum ialah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan interaksi-interaktif dan adaptasi sosial. Fungsi bahasa secara khusus ialah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa dibedakan menjadi dua bagian yaitu, komunikasi bahasa tulis dan komunikasi bahasa lisan. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada dunia digital sangatlah penting, agar komunikasi terus berjalan dengan efektif.

Media digital banyak macam-macamnya misalnya dalam bentuk media sosial seperti, whatsapp, facebook, twitter, instagram, dan sebagainya. Berkembang pesat dalam masyarakat era teknologi modern saat ini. Menggunakan bahasa yang dipakai harus baik dan benar dengan cara, hindari penyingkatan kata yang tidak benar, hindari penggunaan kalimat yang tidak efektif, gunakan bahasa yang kaku, serta hindari tanda baca yang berlebihan agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh, ADI YANTO Kabid Pengelola Informasi Publik Diskominfo OKI. Adi mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”.

Adi memaparkan di media sosial seseorang bebas berpendapat namun, perlu ditegaskan bahwa kebebasan tersebut buklah kebebasan mutlak tanpa batas dan etika. Bijak bermedia sosial berarti menjaga agar tetap positif sambil tetap berhati-hati, karena perilaku di media sosial merupakan cerminan dan berdampak besar di dunia nyata. Panduan dasar dalam menggunakan media sosial antara lain, menjaga privasi dengan tidak memberikan data diri di media sosial, jaga keamanan akun dengan membuat kata kunci yang cukup sulit, menghindari hoax dengan tidak mudah percaya dengan berita yang belum melakukan verifikasi, menyebarkan hal positif, serta gunakan media sosial dengan seperlunya.

Hal yang tidak boleh dilakukan di media sosial meliputi, memulai konflik, menjelekan orang lain, curhat masalah pribadi, bersikap terlalu berlebihan, membagikan kelakuan tercela, serta mention atau tag seseorang dengan tujuan ingin mempermalukannya.
Tips sederhana menggunakan media sosial diantaranya, sesuaikan penggunaan media sosial dengan kebutuhan, batasi penggunaan media sosial, serta alokasikan waktu luang singkat untuk menggunakan media sosial agar tidak lupa waktu.

Webinar diakhiri oleh JESSICA YO (Public Speaker dan Influencer dengan Followers 38,8 Ribu). Jessica menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, tips anti nganggur dapat dilakukan dengan cara, tekadkan niat dan selalu berdoa, belajar dan berlatih mengembangkan diri sesuai keahlian dasar dan hobi, serta mempelajari potensi dari berbagai referensi dan literasi. Bangun jejak digital dari sekarang mengenai narasikan diri dan aktivitas, serta buat konten sesuai dengan kemampuan dan audience.

Menggunakan bahasa yang dipakai harus baik dan benar dengan cara, hindari penyingkatan kata yang tidak benar, hindari penggunaan kalimat yang tidak efektif, gunakan bahasa yang kaku, dan hindari tanda baca yang berlebihan agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Serta, Tips sederhana menggunakan media sosial diantaranya, sesuaikan penggunaan media sosial dengan kebutuhan, batasi penggunaan media sosial, serta alokasikan waktu luang singkat untuk menggunakan media sosial agar tidak lupa waktu.(Rill/arl)

LAINNYA