Palembang, Pelita Sumsel – Sejak terpilih dan dilantik sebagai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru terus mengerahkan berbagai cara, tenaga hingga seluruh kekuatan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan demi melunasi janji terwujudnya Sumsel Maju Untuk Semua. Guna mewujudkan visi tersebut, pihaknya terus berupaya mendorong percepatan pemerataan pembangunan di seluruh kawasan di Bumi Sriwijaya tersebut.
Saat ini, bantuan pembangunan untuk 17 kabupaten/kota di Sumsel, sudah direalisasikan dan dampaknya telah dirasakan masyarakat. Bahkan, pembangunan tersebut tidak hanya dilakukan di pusat kota kabupaten/kota saja, melainkan juga dilakukan hingga di daerah yang selama ini tak tersentuh pembangunan.
Melalui berbagai skema pembiayaan pembangunan, salah satunya dari dana Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 dan APBD tahun 2020 itu, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas warga dan ekonomi masyarakat.
“Jalan atau jembatan penghubung yang rusak rasa-rasanya sekarang sudah mulai berangsur diperbaiki. Bahkan jalan di kawasan yang dulu tak tersentuh pembangunan pun kini mulai bagus kondisinya,” ungkap Arief Rahman salah satu warga di Kabupaten Empat Lawang kepada media, Kamis (24/06).
Diketahui, Herman Deru mengalokasikan puluhan proyek pembangunan untuk Kabupaten Empat Lawang. Puluhan infrastruktur tersebut mulai dari jalan, jembatan, bangunan pendidikan, normalisasi sungai, hingga pembangunan non fisik seperti internet desa. Sedikitnya ada 41 kegiatan pembangunan yang rampung dikerjakan dengan menelan anggaran ratusan milyar. Tak tanggung-tanggung, untuk pembangunan di Kabupaten Empat Lawang tersebut senilai Rp94 Miliar lebih di Tahun 2019 dan APBD Tahun 2020 senilai Rp134 Miliar.
Selain Empat Lawang, Pemerintah Provinsi Sumsel telah menggelontorkan dana sebesar Rp 60 miliar lebih pada anggaran APBD tahun 2019 dan Rp 62 miliar untuk anggaran tahun 2020 untuk pemerataan pembangunan di Kabupaten Muba. Dana tersebut untuk sejumlah infrastruktur yang ada di Kabupaten Muba seperti jembatan, jalan, pemukiman, normalisasi sungai dan gedung sekolah.
Sementara untuk tahun 2021, Herman Deru menyerahkan alokasi dana khusus tahun anggaran 2021 untuk Kabupaten Muba sebesar Rp 110 miliar. Dana ini untuk pembangunan Jalan Sekayu-PALI.
“Alhamdulillah jalan di kawasan kami sekarang mulus berkat adanya bantuan dari pemerintah provinsi, dalam hal ini bang Deru. Kami sebagai warga sangat bersyukur dengan adanya berkah pembangunan di daerah kami ini,” jelas Ruslan Hamid salah satu warga di Kabupaten Muba.
Kemudian di Kabupaten Lahat, belum lama ini Herman Deru meresmikan 58 proyek infrastruktur di Kabupaten Lahat. Puluhan proyek tersebut menggunakan dana tahun anggaran 2019 dan 2020 dengan nilai total lebih dari Rp200 miliar. Hal ini juga membuktikan keseriusan Herman Deru dalam melunasi janji pemerataan pembangunan di Lahat.
Sementara untuk di Kabupaten Ogan Ilir, sebayak 22 kegiatan pembangunan yang memakai alokasi dana melalui APBD Sumsel tahun 2019 dengan total Rp 274 Miliar serta 40 lebih kegiatan pembangunan melalui APBD Tahun 2020 dengan total 284 Miliar yang diselesaikan di Bumi Caram Seguguk tersebut. Selain untuk pemerataan, pembangunan ini juga untuk peningkatan konektivitas antar wilayah di Kabupaten Ogan Ilir.
Diketahui, 22 infrastruktur yang siresmikan tersebut masing-masing meliputi jalan Simpang Meranjat – Batas Kab. Muara Enim, peningkatan jalan SimpangTambang Rambang – Batas Kab. OKU, peningkatan jalan Rantau Alai- Kertabayang – Lubuk Rukam – Muara Baru Kab. OKI. Lalu peningkatan jalan Simpang Sungki (kota Palembang) – Pelabuhan Dalam – Pemulutan Induk (Kab. Ogan Ilir), peningkatan jalan Simpang Tanjung Miring (Kota Prabumulih) – Kayuara (kec. Tambang Rambang Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin peningkatan jalan Sp. Rabutan.
Pada sektor infrastruktur olah raga, Herman Deru juga menginisiasi pembangunan 10 Gedung Olahraga (GOR) di sejumlah kabupaten dan kota di Sumsel. Proyek pembangunan ini didanai dari dana CSR PT. Bukit Asam yang diharapkan menjadi gedung serba guna untuk kegiatan masyarakat seperti olah raga atau pertemuan warga.
Dengan sederet proyek pembangunan di Sumsel tersebut, tak heran jika masyarakat menyebut Herman Deru sebagai ‘Bapak Pemerataan Pembangunan Sumsel’. Sebab baru terjadi pada periode ini lah, pembangunan bisa masuk hingga ke kawasan yang sebelumnya nyaris tidak tersentuh kehadiran pemerintah.(Yp)