Bandung, Pelita Sumsel – Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori, bersama dengan Kepala perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, pada Selasa (27/4) melakukan peresmian pilot project model bisnis pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) berbasis pesantren di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey, Bandung.
Pilot project pengembangan ekosistem rantai nilai halal di Pondok Pesantren Al Ittifaq ini antara lain dilakukan melalui Integrated Farming with Technology and Information (Infratani), packing house, dan platform virtual market Alifmart yang merupakan upaya mendorong ketahanan pangan berbasis kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Kegiatan peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti yang juga disaksikan oleh Perwakilan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia Joost Van Uum, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren – Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji dan Pimpinan Wilayah Bank Syariah Indonesia Dade Darmawan.
Pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) merupakan bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat.
Ekonomi dan keuangan syariah ini memiliki konsep inklusif dan universal sesuai dengan prinsip Rahmatan Lil’ Alamin, melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat SARA yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan nasional.
Selain pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), BI Jawa Barat juga secara aktif melakukan berbagai program pengembangan industri kreatif halal; peningkatan edukasi, penelitian dan literasi ekonomi keuangan syariah, dan penguatan sinergi serta kolaborasi program dengan stakeholder terkait.
Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Al Ittifaq sebagai salah satu Pondok Pesantren yang menjadi pelopor pergerakan ekonomi di sektor pertanian yang terbuka dengan ilmu dan teknologi pertanian terkini.
Al Ittifaq menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam bisnis berbasis pertanian (digital farming) secara end to end. Selain itu, Al Ittifaq juga turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat. Al-Ittifaq tidak hanya fokus dalam menelurkan santri/SDM yang fasih di bidang keagamaan, tetapi juga di bidang pengembangan ekonomi khususnya kewirausahaan, yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan para santri dan kemajuan SDM Indonesia ke depan.
Atas berbagai upaya dan capaian yang diraih, pada 2020, Al Ittifaq berhasil meraih penghargaan Bank Indonesia sebagai Pondok Pesantren Teresponsif untuk penerapan ekonomi digital.
Dalam kesempatan peresmian, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori menyampaikan, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan usaha syariah sebagai salah satu sasaran kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bank Indonesia.
Salah satu strategi utamanya ialah melalui implementasi ekosistem rantai nilai halal di unit bisnis pondok pesantren yang diupayakan dapat terus mendorong pemberdayaan ekonomi syariah dengan paramater peningkatan pertumbuhan usaha syariah di sektor pertanian, food and fashion, wisata halal, dan renewable energy.
Kadis Koperasi dan UMKM Jabar Kusmana Hartadji menambahkan kedepan produk pesantren melalui program One Pesantren One Product atau OPOP harus mampu melakukan ekspor.
“Target pak gubernur, pesantren nantinya juga harus mampu ekspor,” tuturnya.