Lebanon, Pelita Sumsel – 24 prajurit dari Yonkav 5/DPC Karang Endah, Kabupaten Muaraenim yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Mekanis Indobatt Kontingen Garuda XXIII-O melaksanakan inspeksi rutin kesiapan kendaraan, dalam rangka mengantisipasi ketegangan di Blue Line Lebanon-Israel.
Hal itu diungkapkan Danyonkav 5/DPC, Mayor Kav Muslim Rahim Tompo, S.H., M.Si melalui Pabintal Yonkav 5/DPC Karang Endah Kapten Kav Danu Dewa Bratha melalui via Whatapp, Kamis (11/3/2021).
Menurut Danu, 24 prajurit Yonkav 5/DPC Karang Endah yang ditugaskan di Lebanon dalam keadaan sehat saja.
“Alhamdulilah kami (prajurit Yonkav 5/DPC, red) sementara aman, lancar, dan terkendali,” pungkas Danu yang menjabat MTO (Motor Transport Officer) di Lebanon.
Dikatakan dia, sudah masuk empat bulan prajurit Yonkav 5/DPC Karang Endah ditugaskan di Lebanon.
“Bulan Desember 2020 lalu kami diberangkatkan ke Lebanon,” ujar Danu.
Lebih lanjut, dijelaskan Danu, ada 219 unit kendaraan perang di Lebanon. “Prajurit Yonkav 5/DPC disini ditugaskan sebagai driver panser dan mekanik alat perang. Jadi kita ditugaskan setiap hari melakukan pengecekan rutin setiap hari kendaraan perang,” pungkasnya.
Bahkan, Danu menuturkan, Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas (Satgas) Indobatt XXIII-O/UNIFIL kembali menghadang Tank Merkava milik tentara Israel yang akan menyerang tentara Lebanon yang berada di sekitar perbatasan Blue Line antara Israel dan Lebanon.
“Dengan gagah berani prajurit TNI yang bertugas menjalankan misi perdamaian dunia di Lebanon mengibarkan bendera biru PBB di hadapan tiga Tank Merkava Angkatan Bersenjata Israel,” tegas Danu.
Sementara itu Komandan Satgas XXIII-O/UNIFIL, Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar yang berada di lapangan menjelaskan, ketegangan antara Israel dan Lebanon terjadi di Temporary Point (TP) area 35 dan TP 36 Lebanon Selatan.
Dansatgas mengisahkan, penyebab ketegangan tentara kedua negara itu bermula ketika tentara Lebanon membuat jalan baru atau yang dikenal dengan Lebanese Armed Force (LAF) di Temporary Point (TP) area 35. Pembuatan jalan baru dilakukan karena masih banyaknya ranjau di wilayah perbatasan Lebanon. (jea/rls)