Terkait Dugaan Pemotongan BLT DD Tahun 2020
Muara Enim, Pelita Sumsel – Keluhan warga Desa Lubuk Semantung Kecamatan Belide Darat Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan mulai menjadi masalah.
Pasalnya, dengan adanya dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Tahun 2020 itu , Ketua BPD Desa Lubuk Semantung , El Faizi, mulai angkat bicara dengan mempertanyakan dugaan pemotongan BLT DD tersebut.
Ketika dibincangi awak media di kediamannya, El menjelaskan bahwa kondisi terkini desa Lubuk Semantung dan kebijakan kepala desa yang menuai protes warganya itu memang benar adanya .
“Benar Pak, pembagian BLT DD tahap ke 4 dan tahap ke 5 untuk pembagian periode ke 7 dan periode ke 8 telah dibagikan pada 27 agustus 2020, kepada 107 KPM. Namun yang kami sesalkan, adanya dugaan pemotongan sebesar Rp.50 ribu per KPM,” ungkap El Faizi di awal perbincangan dengan awak media sambil menunjukan beberapa berkas data KPM desa Lubuk Semantung ini.
Dikatakan, bahwa dugaan kejadian tersebut terulang lagi pada saat pembagian BLT DD periode berikutnya.
“Dan yang parah lagi pak , bahwa pada saat pembagian BLT DD tahap ke 6, tahap ke 7 dan tahap ke 8 untuk pembagian periode ke 9 , periode 10 dan periode ke 11 yang telah dibagikan pada Jumat 27 november 2020 lalu anehnya bertempat di rumah Kades Heri,
Dan para penerima KPM tersebut dikenakan pemotongan sebesar Rp.100 ribu per KPM,” Cetus El Faizi.
Masih menurut El Faizi, bukan hanya BLT DD yang bermasalah di desa Lubuk Semantung ini namun juga menyangkut beberapa persoalan lainnya
“Ya, termasuk proses pengadaan tanah untuk lahan kantor desa yang kami duga adanya Mark Up harga yang tidak sesuai, juga persoalan pemecatan sepihak perangkat desa dan beberapa persoalan lainya yang terjadi di desa ini,” terang El Faizi kepada awak media.
Senada dengan El Faizi, juga salah satu warga desa lainnya, Rotek alias Usman Edi, yang juga merupakan perangkat desa, mengungkapkan kekecewaannya terkait kepemimpinan Kades Heriyadi selama ini.
“Dari awal sudah bermasalah, termasuk pencalonan Kades yang diduga sarat dengan money politik sehinggga bisa memenangkan ajang Pemilihan Kepala Desa hanya dengan unggul 1 satu suara dengan kandidat lainya. Dan kemudian adanya kisruh pemecatan perangkat desa tersebut,” jelas Rotek.
Sementara menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PMD Kabupaten Muara Enim, Emran Tabrani ketika dibincangi awak media pada saat kunjungan Safari Bunga Desa Bupati Muara Enim, H Juarsah di wilayah Kecamatan Gelumbang mengatakan sangat prihatin dan miris terhadap arogansi oknum Kepala Desa Heriyadi tersebut.
“Kita sangat prihatin terhadap kinerja kades Heriyadi tersebut, nanti akan saya sampaikan kepada camat Belide Darat terkait dengan peristiwa ini,” tegas Emran Tabrani.
Ditempat terpisah Plt Camat Belide Darat, Tarmizi ketika dikunjungi awak media di kantor kecamatan Belido Darat beberapa waktu lalu, mengakui belum memahami kondisi secara umum kecamatan Belide Darat ini.
“Baru saja menjabat dan dilantik jadi Plt Camat menggantkan Camat Maladi larena masa pensiun dan baru awal januari 2021 inilah tugas jadi Plt,” jelas Plt Camat Tarmizi.
Namun sayangnya, hingga berita ini diterbitkan sang Kepala Desa (kades) Lubuk Semantung Kecamatan Belide Darat Kabupaten Muara Enim, Heriyadi belum berhasil dikonfirmasi baik secara langsung dengan kunjungan ke rumahnya maupun melalui telepon selulernya. (NVJ)