#Tema Debat: Penguatan Pembangunan Ekonomi, Pelayanan Dasar dan Ekonomi Kerakyatan bagi Masyarakat Kabupaten PALI
Palembang, Pelita Sumsel – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menyelenggarakan Debat Publik II (Kedua) Pilkada Kabupaten PALI.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Devi Harianto SH MH-H Darmadi Suhaimi SH (DHDS) dan paslon nomor urut 02 Ir H Heri Amalindo MM-Drs H Soemarjono (HERO) saling beradu gagasan, program kerja terkait tema debat ‘Penguatan Pembangunan Ekonomi, Pelayanan Dasar dan Ekonomi Kerakyatan bagi masyarakat Kabupaten PALI’ di Hotel Aryaduta Palembang, Senin (23/11) malam.
Ketua KPU Kabupaten PALI, Sunario SE mengatakan ada 3 panelis saat debat kedua ini, diantaranya Dosen FISIP Universitas Sriwijaya Dr Muhammad Husni Thamrin, Dr Inten Meutia SE MAcc Ak CA, dan Dr Tien yustini SE MSi.
Dari pantauan Pelita Sumsel, Debat Publik hanya dihadiri kedua paslon peserta pilkada, Komisioner KPU Sumsel, Komisioner Bawaslu Sumsel, Komisioner KPU PALI, Komisoner Bawaslu PALI, para panelis, tim pendukung yang dibatasi, dan official dari salah satu televisi swasta Palembang.
“Debat kali ini, hampir sama dengan debat yang dilakukan sebelumnya, kehadiran secara fisik dibatasi, debat ini selain disiarkan secara langsung melalui televisi juga disiarkan langsung lewat sosial media KPU PALI, sehingga masyarakat PALI bisa melihat langsung ide atau program yang disampaikan masing-masing pasangan calon. Hal ini dilakukan selain sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan, juga untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Saat konferensi pers, Ketua KPU PALI ini juga menyampaikan Pilkada kali ini memang agak sedikit berbeda dengan pilkada sebelumnya, karena diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi hingga ke tingkat akar rumput, termasuk sosialisasi saat pencoblosan ke pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten PALI.
“Ada 12 baru terkait protokol kesehatan dalam pilkada kali ini, terutama pada hari H pencoblosan, diantaranya pemilih harus menggunakan masker, harus mencuci tangan, kemudian diukur suhu tubuhnya, wajib menggunakan sarung tangan. Selanjutnya, pemilih memberikan hak suaranya, pemilih lepas sarung tangan, pemilih kemudian diteteskan tinta (tanda dia sudah memberikan hak suaranya),” jelasnya.
Ia juga menuturkan, tidak ada lagi kontak disi antara petugas dan pemilih.
“Jika pemilih saat diukur suhu ubuhnya ternyata hasilnya di atas 37 derajat, maka akan disediakan bilik khusus. Ini adalah tantangan kita, sehingga partisipasi bisa ditingkatkan, dimana target secara nasional tingkat partisipasi sekitar 77,3%” tambahnya.
Sunario menyampaikan salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan seperti debat publik yang baru usai dilakukan. “Dengan cara debat ini,cara salah satu sosialisasi kepada masyarakat sehingga bisa menyentuh sasaran,” tuturnya.
Ketua KPU PALI ini juga menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan simulasi tentang tata cara penghitungan suara secara online. “Selain debat, dalam waktu dekat aka ada simulasi tata cara penghitungan suara secara online, sistem rekapitulasi surat suara, nanti C-Plano difoto kemudianakan dimasukkan ke pusat tabulasi,” ujar Sunario.
Sebelumnya, KPU Kabupaten PALI melakasanan Debat Publik I Pilkada PALI pada Senin (19/10) lalu. (jea)