Herman Fadli Desak Aparat Ungkap Pembunuhan Wartawan 

waktu baca 2 menit
Jumat, 21 Agu 2020 20:45 0 209 Admin Pelita

Muara Enim, Pelita Sumsel — Lagi, seorang jurnalis diduga menjadi korban pembunuhan yang terjadi diwilayah Desa Tasako Kecamatan karosa Kabupaten Maten Pronvinsi Sulawesi Barat yang terjadi oada Rabu lalu(19/08). Dan korban tewas diketahui sebagai jurnalis Kabar Daerah. com yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal.

Terkait peristiwa tewasnya seorang jurnalis tersebut, Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah iptu Agung Setyo Negoro membenarkan hal tersebut.

“Memamg benar seorang bernama Demas Laira(28),telah menjadi korban pembunuhan. Dan ditemukan beberpa luka bagian tubuhnya sebanyak 8 lobang tusukan dari senjata tajam, ” ungkap Kasat Reskrim yang mengaku sudah melakukak olah TKP itu.

Sementara tindakan kecaman dari berbagai wartawan dan perusahaan Pers maupun Organisasi kewartawanan atas kematian seorang jurnalis terus berdatangan guna mendukung aparat Kepolisian mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Herman Fadli (50), seorang wartawan senior diwilayah Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan pada Jum’at (21/08) yang terus mengikuti perkembangan kasus pembunuhan seorang jurnalis di Sulawesi Barat tersebut, tentunya sangat mengecam atas peristiwa pembunuhan itu, dan ini tentunya harus di usut dan diungkap oleh aparat Kepolisian agar tidak menciderai kinerja para penegak hukum khususnya Kepolisian.

Lanjut Herman, Kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi dikemudian hari karena sudah jelas bahwa Wartawan dalam bekerja dilindungi Undang-undang Pers 40 Tahun 1999.

“Jika keberatan dari pemberitaan semestinya menemouh hak jawab karena itu audah menjadi aturan dan bukannya bertindak kriminal, ” cetus Bung Herman Fadli saat memberikan kecaman atas kasus pembunuhan itu.

Dikatakan Bung Herman,bahwa aparat harus bisa cepat mengungkap kasus itu dan bertindak tegas dan tanpa ada tebang pilih dalam proses hukum.

“Kita tegaskan dan kita desak aparat dapat mengungkap peristiwa pembunuhan itu  Karena kasus seperti ini mengingatkan kita pada kasus sebelumnya yang terjadi di Negara hukum kita ini, ” ungkap Bung Herman F, yang akrab disapa Bung Herman Sergap itu pada Jum’at (21/08).(NVJ)

LAINNYA