Palembang, Pelita Sumsel –
Tugas Utama Atensi Pimpinan dalam mengusut kasus penusukan terhadap anggota Sabhara Polrestabes Palembang yang mengalam luk tusuk sembilan lobang, berhasil diungkap. Dua tersangka, Rico Chandra (23) dan Denis Sejahtera (24) ditembak tegas anggota Unit I Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kompol Suryadi dan Satreskrim Polrestabes Palembang pimpinan AKBP Nuryono, Selasa (16/06/2020).
Naas Denis Sejahtera meregang nyawa setelah butiran timah panas petugas menembus tubuhnya, karena sempat mrlakukan perlawanan baku tembak dengan petugas kepolisian.
“Alhamdullilah belum 2 X 24 Jam kasus ini berhasil diungkap. Motifnya hutang piutang, sewaktu korban bertugas di Pangkal Pinang, Belitung dan mereka memang sudah sling mengenal, bukan melalui media sosial seperti yang diberitakan sebelumnya,” papar Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriyadi, didampingin Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, saat gelar press release.
Dibeberkan Supriyadi, korban memang membawa senjata pulang, hanya sekedar istirahat sejenak.
“Karena pada malam itu memang korban masih dalam bertugas hunting 3C dan memang belum selesai melaksanakan tugasnya. Korban yang pulang membawa nasi bungkus, disambut dengan tagihan hutang. Sempat terjadi keributan kecil, namun berpuncak ketika korban tertidur dalam kondisi tengkurap,” tambahnya.
Disinggung mengenai kondisi korban saat ini, Supriyadi mengatakan sudah mulai membaik namun belum bisa diambil keterangan.
“Korban masih di rawat intensif di RS Bhayangkara Palembang. Korban belum bisa kita ambil keterangan, sebab masih dalam pemulihan,” ujarnya.
Dijabarkan Kapolrestabes Palembang, kedua tersangka Rico Chandra (25) warga Jalan Garut No 53 RT 06 Kelurahan Pasaraya Kecamatan Girimaya Pangkal Pinang dan Denis Sejahtera (24) warga Dusun 2 RT 05 Desa Arisan Musi Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, ditangkap ditempat berbeda. Dengan barang bukti berupa senjata api laras panjang V2, delapan butir amunisi call 7,62 ML, satu magaze, satu butir selongsong amunisi call 9 ML, dua butir selongsong amunisi call 7,62 ML, sebilah pisau, baju kaos hitam, celana pendek, satu unit sepeda motor, tiga unit handphone, dua dompet san sepucuk senpi softgun.
“Kini kami masih terus lengkapi dan kembangkan lagi. Namun, yang pasti penusukan sembilan lobang ini dilatari hutang piutang,” tegasnya. (sel)