Palembang, Pelita Sumsel -Kota Palembang tidak termasuk 102 wilayah yang direstui oleh Presiden Joko Widodo untuk memberlakukan new Normal
Hanya 4 Kabupaten/Kota saja yang bisa memberlakukan new normal, Kota Pagaralam, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Empat lawang
Keempat Kabupaten/kota tersebut direstui Jokowi karena termasuk zona hijau virus Corona (Covid-19). Sementara Palembang, yang termasuk zona merah, masih dianggap belum layak segera menerapkan new normal.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel, membenarkan bahwa Kota Palembang sebagai zona merah, tercatat memiliki tingkat penyebaran kasus tertinggi di Sumsel. Bahkan, lebih dari 50 persen kasus di Bumi Sriwijaya berasal dari Ibukota.
“Penularan virus Corona di Palembang belum terkendali.” Ucapnya Yuwono, Senin (1/6/2020).
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Covid-19, jumlah kasus positif Corona di Sumsel sudah menyentuh angka 982. Dari jumlah itu, 203 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 33 pasien meninggal dunia.
Menurut Yuwono, selain jumlah kasus yang belum terkendali, alasan lain yang membuat Palembang tidak bisa segera menerapkan new normal ialah tes laboratorium yang belum optimal.
“Untuk saat ini keadaannya belum normal. Karena dari 10 ribu sampel yang masuk di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, hanya 500 sampel yang mampu diperiksa per hari. Tapi, jika dalam per harinya kita bisa memeriksa 1.500 sampel, maka baru bisa dikatakan optimal,” tambahnya.
Dengan melihat kondisi seperti ini, Yuwono menerangkan, bahwa secara umum Sumsel, khususnya Palembang saat ini belum memenuhi syarat untuk menerapkan kebijakan new normal, karena belum sesuai dengan kriteria penyelenggaraan new normal.
“Salah satu kriteria New Normal adalah R-Nought atau tingkat penularannya dibawah satu. Sedangkan, saat ini tingkat penularan masih dua hingga tiga orang. Meskipun begitu, saat ini kita tengah melakukan persiapan untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel per harinya. Mungkin pemeriksaan baru optimal pada pertengahan Juni,” pungkasnya (don)