Palembang, Pelita Sumsel – Adanya Pandemi Covid 19 atau virus corona yang melanda Indonesia tidak menyurutkan petani sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan untuk tetap melakukan panen dan langsung olah tanah untuk penanaman kembali, begitu juga dengan petani di Kabupaten Banyuasin yang merupakan salah satu daerah sentra produksi Padi di Provinsi Sumatera Selatan.
Kabid Produksi Tanaman Pangan DPTPH Sumsel, Ir. Ilfantria, MM mengungkapkan Luas panen padi Provinsi Sumatera Selatan bulan Januari hingga Maret 2020 sebesar 200.181 Hektar, 59.327 hektar nya merupakan Luas Panen padi Kabupaten Banyuasin atau 29,64 %. Sedangkan rencana panen untuk Bulan April luas panen padi Kabupaten Banyuasin akan mencapai 13.859, hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih lanjut, Dia mengatakan bahwa semangat para petani Kabupaten Banyuasin saat ini sangat tinggi melakukan penanaman, walau di tengah wabah virus corona. Usai panen langsung melakukan olah tanah untuk melakukan pertanaman kembali, contohnya petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Jati Asih dan Mawar B di Desa Jati Sari Kecamatan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin. Petani dapat melaksanakan ini karena ketersediaan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa Combine Harvester untuk panen dan Traktor Roda 4 dan 2 untuk pengolahan Tanah baik milik petani maupun bantuan dari Kementerian Pertanian. Disamping itu Harga jual gabah yang berkisar antara Rp. 3.900 – Rp. 4.100 juga turut menambah semangat petani untuk terus melakukan aktivitas pertanian.
“Petani juga menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Menteri Pertanian yang telah memberikan bantuan baik berupa alsintan, benih dan pupuk,”jelasnya
Dikatakan Ilfantria, Bantuan alsin dari Kementerian Pertanian sangat mempermudah dan mempercepat waktu panen dan olah tanah.
Tentunya selama melaksanakan aktivitasnya petani diminta untuk menerapkan protokol kesehatan penanganan virus Covid-19, dengan mencuci tangan di air mengalir dan menggunakan sabun serta menjaga jarak.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa petani dalam beraktivitas harus tetap tetap menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun dan mengikuti anjuran pemerintah. Keselamatan dan terjaganya pendapatan petani serta stok pangan menjadi prioritas menghadapi masa pandemi corona, sehingga penyediaan pangan tidak terhenti. Ini saatnya Petani menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa,” pungkasnya (yfr)