Palembang, Pelita Sumsel – Siapa yang tidak mengenal sosok Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, dilantik sejak 2017 lalu untuk menahkodai bumi Serasan Sekate, mantan anggota DPR RI dua periode ini banyak memberikan kontribusi pemikiran dan inovasi dalam percepatan pembangunan di Muba.
Berhasil membawa nama Muba dikenal di kancah regional maupun internasional, tidak hanya dengan capaian prestasi, namun dibawah nahkoda Dr Dodi Reza ini juga Muba berhasil menyedot perhatian banyak pihak dengan inovasi produk yang eco friendly yang mendukung pembangunan hijau berkelanjutan bahkan Dodi juga disebut sebagai Kepala Daerah yang sangat Aware (sadar) akan kepedulian terhadap lingkungan.
“Diantaranya produk Gambo Muba, bersama istri tercinta Thia Yufada, dan warga Muba kami berhasil meyakinkan dunia kalau produk fashion yang berasal dari getah Gambir tersebut mampu menjadi produk eco fashion yang mengangkat derajat petani gambir dan Indonesia di mata dunia,” ujar Dodi Reza saat audiensi dan menerima penghargaan dari media online Detik Sumsel, Selasa (17/3/2020).
Dikatakannya, Gambo Muba adalah tekstil khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini pasangan suami istri Dodi-Thia mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai prosuk Eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna anti kimia.
“Ini juga menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil, produk ini tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah kimia getah gambir untuk pewarna Gambo Muba.
Selain itu, Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) ini juga berhasil menginisiasi dan membina warga untuk mengolah pelepah pinang menjadi piring hingga kotak nasi. Hal ini dilakukan untuk menggantikan penggunaan plastik.
“Pelepah pinang itu biasanya dibakar oleh para petani di Bayung Lencir-Muba. Namun kini, pelepah pinang mulai dimanfaatkan warga untuk menjadi kerajinan yang punya nilai jual. Bahkan, saat ini inovasi tersebut sudah mendapatkan pesan dari berbagai kota di Indonesia,” ungkapnya.
Kemudian, Dodi-Thia juga membina kelompok emak-emak Bayung Lencir untuk ‘menyulap’ lidi dari sisa kelapa sawit menjadi piring yang ramah lingkungan.
Dimana, lidi kelapa sawit ini diolah menjadi piring makan, piring wadah buah, dan piring kue. Kerajinan lidi kelapa sawit menjadi piring ini sudah digeluti oleh kalangan emak-emak di Muara Medak sejak tahun 2018 lalu.
Saat ini piring dari lidi kelapa sawit tersebut sudah dipasarkan ke desa-desa yang ada di Muba. Untuk sekarang pemasarannya baru dari mulut ke mulut, untuk harga ukuran sedang Rp80.000 perlusin dan ukuran besar Rp100.000 perlusin.
Sementara itu, General Manager Detik Sumsel, Abdul Malik Syafei SHI MH didampingi jajaran Redaksi Detik Sumsel dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, Media Online Detik Sumsel merasa sangat pantas memberikan penghargaan kepada Bupati Muba Dodi Reza yang sangat aware dengan produk eco friendly.
“Kami menilai beliau satu-satunya Kepala Daerah di Sumsel yang sangat konsen dengan produk eco friendly dan mengangkat derajat masyarakat lokal tidak hanya di kancah nasional tetapi juga internasional,” ujar Malik.
Abdul Malik menambahkan, dalam kesempatan audiensi tersebut Detik Sumsel akan meningkatkan sinergi menjadi mitra kritis Pemkab Muba. “Kami berharap kerjasama ke depan semakin lebih baik dan sinergi untuk memberikan kontribusi positif,” pungkasnya.