Palembang, Pelita Sumsel – Dengan hasil pertemuan antara Saddam & Arya di Masjid Sunda Kelapa Jakarta tentu banyak menghasilkan langkah-langkah lebih baik untuk menyatukan Dualisme di PB HMI. Dua tahun kepengurusan PB HMI periode 2018-2020 memiliki dinamika internal yang cukup kuat baik dari sisi pandangan maupun arah gerak, menjadikan dualisme kepengurusan tak terhindarkan. Dualisme yang terjadi pada tubuh pb hmi menjadi kerisauan bagi para kader himpunan mahasiswa islam, karena menimbulkan konflik sampai ke badko dan cabang-cabang yang ada didaerah.
Seusai Membuka Acara Latihan Kader II & Senior Course HMI Cabang Lubuklinggau Bambang irawan selaku ketua umum Badko HMI Sumbagsel menuturkan sangat menyayangkan kondisi dualisme yang terjadi pada PB HMI, karena menguras energi yang cukup besar bagi kader-kader menjalankan visi misi keumatan dan kebangsaan
“Pada periode 2018-2020 kita harus kerja ekstra, yang mana kewajiban amanah pengurus untuk dapat menjalankan kegiatan yang meberikan kebermanfaatan bagi kemajuan umat dan bangsa dituntut pula harus membenahi konflik-konflik internal HMI akibat dualisme kepengurusan PB HMI, dan untuk menyelesaikannya rekonsiliasi adalah jalannya,” ungkap Bambang saat diwawancarai di Bandiklat Lubuklinggau.
Lanjut Bambang, saat mendukung langkah yang dilakukan Pada jum’at malam, 13 maret 2020 pukul 19.30, PB HMI menggelar silaturahmi akbar di masjid sunda kelapa jakarta pusat. dalam agenda ini, salah satunya membahas tentang rekonsiliasi kepengurusan PB HMI periode 2018-2020 guna menjaga agar tidak terjadinya dualisme kongres pada tubuh HMI.
“Agenda silaturahmi akbar yang dilaksanakam di masjid sunda kelapa tersebut sudah jelas sangat dinantikan oleh kader-kader himpunan mahasiswa islam, karena melalui silaturahmi akbar inilah dualisme pada tubuh hmi menemui titik terang, kongres satu adalah solusi, bisa kembali saling bahu membahu untuk himpunan yang lebih baik karena outputnya sangat baik untuk himpunan dengan terealisasi kongres satu dan menyudahi dinamika dualimse kepengurusan PB HMI itu sendiri,” Jelas Bambang
Bambang irawan juga menambahkan, dengan sudah habisnya masa kepengurusan PB HMI periode 2018-2020, serta kongres bersama akan terlaksana, maka pergantian pucuk pimpinan menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk membawa arah gerak HMI periode kedepan.
Dia menilai sosok Wiedy Widayat selaku ketua bidang yang juga pernah menjadi ketua umum badko hmi sumbagsel adalah sosok yang tepat untuk menjadi ketua umum PB HMI periode 2020-2022 karena caranya memimpin sudah terbukti melihat sosok seorang wiedy widayat berproses dari jenjang bawah dari sebagai ketua umum komisariat, ketua umum cabang serta ketua umum badko dan selalu meninggalkan catatan baik dalam sejarah kepemimpinannya, sehingga ia siap mensolidkan kekuatan yang ada disumbagsel untuk mengusungnya pada kongres ke 31 mendatang.
“Saya menilai himpunan ini sangat butuh sosok yang mampu mengayomi dengan spirit persaudaraan serta visi misi yang kuat dan di tompang pengalaman kepemimpinan yang mumpuni. Saudara Wiedy Widayat yang kini menjabat sebagai ketua bidang di PB HMI dan pernah menjabat sebagai ketua umum badko sumbagsel periode 2016-2018 tentu dia memiliki kemampuan itu semua, saya kira cabang-cabang sesumbagsel akan dengan bersenang hati untuk mendorong beliau maju pada kongres ke 31 mendatang sebagai Kandidat yang representativ dari wilayah sumbagsel dan saya siap mebantu untuk mengkonsolidasikan seluruh cabang yang ada di sumbagsel mendorongnya maju pada kongres HMI XXXI dan tentunya demi kemajuan himpunan yang lebih baik kedepannya,” Tutup Bambang Irawan selaku Ketum Badko HMI Sumbagsel 2018-2020.