Dinilai Pertarungan Tiga Kekuatan Golkar Sumsel Berimbang

waktu baca 2 menit
Jumat, 28 Feb 2020 13:33 0 140 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Diprediksi ada tiga kekuatan Golkar akan bertarung di Musda ke 10 ini, yaitu Alex Noerdin, Kahar Muzakir, Marwardi Yahya. Ketiga memliki kekuatan yang berimbang. Masing kekuatan ini di prediksi akan memunculkan kandidat ketua Golkar Sumsel

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkapkan bahwa tiga kelompok sudah lama berkiprah di tingkat Sumsel, ini pertarungan cukup seimbang diantaranya, karena ketiganya cukup memiliki posisi politik yang cukup kuat, baik di pemerintahan maupun legislatif.

“Itu bisa menjadi modal yang cukup kuat bagi kader daerah untuk melihat siapa yang di pilih kedepan, karena bisa Golkar selalu mencari pemimpin yang lebih dekat dengan kekuasaan, ketiganya punya akses langsung dengan kekuasaan,” ungkapnya di sela Diskusi dengan tema “Berburu nakhoda tangguh partai Golkar Sumsel 2020 -2025” yang digagas Forum Demokrasi Sriwijya, di hotel The Zuri, Kamis malam (27/2).

“Saya melihatnya cukup berimbang, tinggal bagi pertarungan dilapangan memperbutan suara dari pemilik suara,” ungkapnya

Selain itu, perebutan kursi ketua Golkar Sumsel bisa menjadi tiket bertarung di Gubernur Sumsel yang akan datang

“Salah satu hal yang menjadi faktor membuat pertarungan Golkar menjadi menarik, karena menjadi ketua Golkar bisa berpotensi calon utama kepala daerah baik tingkat provinsi maupun daerah,” jelasnya

Di Sumsel kekuatan Golkar cukup signifikan baik di tingkat provinsi maupun daerah dan perkiraan di tingkat nasional menargetkan untuk menang di angka 60 persen

“Golkar tampak melakukan upaya-upaya cukup serius, diantaranya dengan menyeleksi kandidat-kandidat yang potensial, bukan hanya berdasarkan pertimbangan- pertimbangan di Partai Golkar tapi melihat potensi ril kemungkinan keterpilihan seseorang untuk menjadi kepala daerah,” paparnya

Sementara itu, Rektor Unitas Joko Siswanto, M.Si menyebutkan bila partai Golkar, banyak melahirkan para petinggi partai politik di Indonesia.

“Kita bisa lihat saja sendiri, dulu kader Golkar, sekarang mereka ketua Parpol, yang notabene jadi rival Golkar, merebut konstituen,”jelasnya.

Sementara, KPS MAP Fisip Unsri, Dr MH Thamrin, M.Si menyebut, jika partai Golkar telah memberikan contoh pendidikan demokrasi di internal partai Golkar.

“Walaupun sempat konflik di awal – awal reformasi, namun partai Golkar berhasi keluar dari pisaran konflik dan bisa tetap eksis di pusaran demokrasi,”singkatnya (yfr)

LAINNYA