Palembang, Pelita Sumsel – Women’s Crisis Centre (WCC)/ Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan dan Anak Palembang bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengadakan Aksi Kolektif bertema “Suara dan Aksi Anak Muda Sumatera Selatan dalam rangka Penghapusan Kekerasan Seksual dan Pencegahan Perkawinan Anak”, pada Jum’at (14/02) di Griya Agung (Istana Gubernur) Sumatera Selatan, Jalan Demang Lebar Daun Palembang.
Direktur Eksekutif WCC Palembang, Yeni Roslaini Izi mengatakan aksi kolektif “Suara dan Aksi Anak Muda Sumatera Selatan dalam rangka Penghapusan Kekerasan Seksual dan Pencegahan Perkawinan Anak” ini direncanakan akan diikuti oleh 500 orang peserta mewakili komunitas perempuan/laki-laki muda yang ada di Propinsi Sumatera Selatan, Organisasi Remaja, Perwakilan pelajar dari SMA sederajat di Kota Palembang, Perwakilan Mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Propinsi Sumatera Selatan, Perwakilan Pemerintah, Media dan undangan lainnya.
Ragam acara pada kegiatan ini diantaranya talkshow Edukatif dengan tema “Kasih Sayang, Cinta dan Kekerasan”, drama musikal oleh Teater TERIAX (SMA PGRI 2 Palembang),pentas seni (Puisi dan Tari Kreasi) oleh Perwakilan Kelompok Generasi Perempuan Cerdas Sriwijaya (GPCS) Edukasi melalui games dengan melibatkan semua peserta yang hadir.
“Talkshow edukatif pada Jum’at (14/02) besok akan menghadirkan Anggota DPR RI yang juga Duta Literasi Sumsel, Hj Percha Leanpuri BBus, Ketua Pokja 1 Tim PKK Provinsi Sumsel, Hj Telly P Siwi MSi Psi dan Finalis Puteri Indonesia 2020, Gabriela Febiola”, ujarnya.
Yeni menambahkan, aksi kolektif “Suara dan Aksi Anak Muda Sumatera Selatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta meningkatan kepedulian masyarakat khususnya generasi muda mengenai kekerasan seksual dan perkawinan anak terutama terkait penyebab, dampak dan upaya pencegahannya.
“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta meningkatan awareness khususnya generasi muda mengenai kekerasan seksual dan perkawinan anak terutama terkait penyebab, dampak dan upaya pencegahannya”, kaya Yenni.
Dirinya juga mengatakan acara ini juga untuk membangun kepercayaan diri dan komitmen generasi muda untuk mencegah kekerasan seksual dan perkawinan anak. (jea)