Minimalisir Dampak Hoax Jelang Pilkada 2020 Melalui Seminar

waktu baca 2 menit
Jumat, 31 Jan 2020 17:15 0 170 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel – Diera digitalisasi masa kini, Kebijakan dan pemahaman masyarakat dalam menyebar luaskan sebuah informasi dimedia sosial sangat diperlukan, khususnya menjelang pilkada serentak yang akan dilaksanakan pad tahun 2020 ini,  hal ini untuk meminimalisir dampak informasi hoax alias palsu.

Nah untuk memgantisipasi hal tersebut, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar kegiatan seminar pilkada bertajuk, “Membangun ketahanan informasi guna meminimalisir dampak hoax, ujaran kebencian dan fitnah dalam penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020”.

Ketua KIM OKU Hendra A Setyawan dalam sambutannya menyampaikan kegiatan seminar ini dilaksanakan untuk membangun ketahanan informasi guna meminimalisir dampak hoax, ujaran kebencian dan fitnah dalam penyelenggaran pilkada serentak 2020 di bumi sebimbing sekundang. Kegiatan seminar ini menurut Hendra, bukan hanya sebagai kegiatan seremonial, namun KIM akan melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan, kedepan KIM juga akan melakukan edukasi terhadap sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Dalam kegiatan ini KIM OKU melibatkan 100 orang peserta dari  Mahasiswa, tokoh pemuda, Instansi pemerintah terkait, tokoh agama, akademisi serta masyarakat. Dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pihak KPU OKU, Polres OKU, Akademisi, Kominfo dan Kesbangpol OKU. “Kegiatan ini untuk memngedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun ketahanan informasi guna meminimalisir dampak hoax, ujaran kebencian dan fitnah menjelang pilkada serentak 2020,” kata Hendra.

Menurut Hendra Sejak September 2019 proses pelaksanaan pilkada sudah memasuki tahapan sosialisasi dimana setiap orang akan terlibat dalam tahapan tersebut termasuk kampanye baik secara langsung maupun meluai informasi di media sosial sehingga disinyalir marak terjadi penyebaran informasi hoax dan ujaran kebencian. Masyarakat dengan tingkat literasi yang rendah lanjutnya biasanya dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak kepentingan melalui kabar bohong dan berita palsu.

“Tingkat partisipasi pemilih yang tinggi tanpa diikuti dengan pendidikan politik yang efektif berpotensi menciptakan kekisruhan, khususnya pada masyarakat yang reaktif,” ujarnya

Hendra berharap materi yang telah disampaikan dalam seminar ini dapat disebar luaskan sehingga masyarakat dapat paham dan cerdas dalam menerima setiap informasi. “Mari bersama-sama baik masyarakat maupun pemangku kepentungan dkita tumbuhkan kepedulian dalam mencegah dan meminimalisir dampak hoax sehingga dapat terciptanya pilkada yang aman dan kodusif,” ajaknya. (AND)

LAINNYA