OKU, Pelita Sumsel – Untuk menghadapi pola anak didik dijaman teknologi yang semakin canggih, tentunya harus diimbangi dengan berkembangnya pola pendidikan. Nah salah satu cara untuk mengembangkan hal tersebut Dinas Pendidikan (Disdik) OKU menggelar seminar Neuroparenting dengan tema “Pengasuhan anak berbasis kinerja otak”, Sabtu (27/7).
Seminar yang dipusatkan di Gedung Kesenian Baturaja ini menghadirkan pemateri DR.Amir Zuhdi selaku pakar dan penemu Neuroparenting. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri langsung Bupati OKU Drs Kuryana Aziz. “Kegiatan ini diikuti 691 orang guru dari berbagai satuan pendidikan,” kata Kepala Disdik OKU Teddy Meilwansyah ,S.STP.,M.M.saat menyampaikan sambutannya.
Dikatakan Teddy, seminar ini bertujuan, membentuk karakter anak dan proses pembentukan Karakter yang melibatkan sistem otak(brain system), selain ini hal ini untuk menjadikan anak tangguh, cerdas dan berakhlak baik, meningkatkan peran serta orang tua atau anggota keluarga lain dalam proses pendidikan anak usia dini, “tentunyab hal ini sebagai pedoman bagi petugas Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan program berbasis keluarga,” tukasnya.
Bupati OKU Drs Kuryana Aziz dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini. Menurut Kuryana, tantangan tugas pencerdasan dan pembentukan karakter anak bangsa saat ini dan di masa mendatang akan semakin berat, hal ini dikarenakan semakin meningkatnya tuntutan kemajuan zaman dan perkembangan peradaban manusia terutana perkembangan media teknologi yang menggiring kita jearah pola pikir praktis sehinhga kemampaun daya pikir kurang dimaksimalkan.
“saya percaya bahwa forum ilmiah ini pasti akan membawa manfaat bagi program peningkatan mutu pendidikan nasional, terutama OKU. Khususnya dalam mengembangkan metode pembelajaran anak yang mendayagunakan kelebihan dan kemampuan otan secara optimal,” tukasnya.
Sementara itu, DR. Amir Zuhdi menceritakan Neuroparenting pertamakali ia kenalkan pada tahhun 2008. Pada awalnya dikenal dengan istilah Neuroscience For Parenting.
“Ada 9 otak asuh yang bisa memandu kita dalam mengasuh anak. Dan ilmu neuroparenting ini lebih memfokuskan bagaimana pengasuhan anak yang benar dengan berbasis pada tahapan perkembangan otak,”ujarnya
Menurutnya, Neuroparenting lebih focus diterapkan pada usia anak 0-14 tahun, karena pada usia ini otak anak berkembang mencapai 95%. Pada usia ini juga merupakan usia pembentukan dasar-dasar karakter kepemimpinan pada anak yang kuat.
Dalam materi seminar ini Dr Amir menyampaikan tujuan utama pengasuhan adalah kepemimpinan anak atau khalifah fiil Ard, dengan 3 ( tiga ) karakter utamanya yaitu tangguh, cerdas dan berakhlak mulia.
Tujuan tersebutdapat tercapai dengan melakukan 3 (tiga) langkah pengasuhan yaitu, mengasah 9 otak asuh (neuroscience), melibatkan pikiran dan perilaku orangtua (nurturing), melakukan bimbingan anak untuk menemukan kehebatan anak (coaching for child).
“Otak anak proses berkembang tidak langsung sempurna, jadi semuanya butuh proses dan setiap anak mempunyai proses perkembangan yang tidak sama, orang tua yang sukses jika anaknya bersifat teguh,” tandasnya. (KBT)