Palembang, Pelita Sumsel – Untuk mengakomodir kebutuhan dan hak-hak anak-anak penyandang disabilitas, Gubernur Sumsel H.Herman Deru berjanji segera menambah jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Sumsel. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri launching buku Suara Anak Penyandang Disabilitas “Dengarkan Curhatan Kami” yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, di Hotel Novotel Palembang, Jumat (12/7) pagi.
“Segera akan kita tambah, SLB inikan yang mengelola Pemerintah Provinsi kita tambah agar anak-anak ini mendapatkan haknya sebagai warganegara. Dan ruang bagi anak-anak inipun semakin terbuka,” ujar Herman Deru.
Saat ini menurut ayah empat putri tersebut, sebagian besar orang tua penyandang disabilitas masih cenderung menyembunyikan anaknya dengan berbagai alasan. Untuk itula Ia meminta peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Dinasa Sosial turun turun ke lapangan merangkul dan mesosialisasikan pada orang tua bahwa anak-anak istimewa tersebut memerlukan ruang lebih besar untuk bersosialisasi.
“Saya gak tahan lihat pertunjukan mereka tadi. Sampai habis berapa tissue untuk menyeka air mata. Anak-anak ini istimewa punya kelebihan yang tak kalah dengan anak normal lainnya. Hanya saja sayangnya banyak orang tua masih belum mau menampilkan anak-anak ini di luar,” jelas Herman Deru.
Menurut HD, anak -anak ini mestinya tidak disembunyikan tapi diberi ruang untuk bersosialisasi bahkan difasilitasi. Caranya bisa dengan memperbanyak kegiatan seperti yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI hingga ke kabupaten/kota di Sumsel.
” Jadi kegiatan ini sebenarnya untuk memantik agar kabupaten/kota ikut juga menampilkan dan menunjukkan bahwa masih ada yang belum terdata terutama di desa-desa. Sehingga orang tua penyandang disabilitas akan berani menampilkan anak istimewa mereka. Ini tugas dinas terkait merangkul mereka. Tidak ada kata terlambat meskipun anak ini usianya sudah dewasa,” jelasnya.
Disinggung soal penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas, Herman Deru mengaku sejak awal sudah sangat peduli. Salah satu buktinya adalah jembatan tangga khusus disabilitas yang dibangunnya di teras Griya Agung sejak awal ia mulai mendiami rumah dinas tersebut.
“Saya ingin tunjukkan pada jajaran agar mereka juga memberikan fasilitas yang sama termasuk toilet dan trotoar kepada penyandang disabilitas. Nanti akan saya anjurkan juga ke Bupati dan Walikota,” jelasnya.
Dalam sambutannya Mama Yo mengatakan buku yang mereka launching ini nantinya akan diolah dan dikaji untuk mendapatkan informasi dan melihat langsung hal-hal mana yang akan menjadi bagian perhatian pemerintah khusus dalam hal menyiapkan kebijakan bagi penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari survei u untuk melihat apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh penyandang disabilitas,” jelas Mama Yo
Menurutnya, saat ini penyandang disabilitas sudah merasa mendapatkan perhatian khusus dari negara dan pemerintah. “Termasuk kepada pemprov Sumsel yang sudah mau bersedia membukakan pintunya untuk acara ini,” jelas dia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan RI Yohana Yembise yang akrab disapa Mamayo, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Sumsel.
Selain launching buku, kegiatan tersebut juga diisi dengan banyak penampilan dari anak-anak penyandang disabilitas baik mereka yang tunarungu, tunagrahita dan tunawicara dan lainnya. Seperti pembacaan puisi, penampilan teater musikal, lagu hiburan hingga penampilan permainan biola dan pertunjukan band anak. (YF)